Internasional

Muslim AS Salat di Depan Trump Tower Sebagai Bentuk Protes Terhadap Presiden Trump

Umat Muslim di New York, Amerika Serikat menggelar shalat berjamaah di jalan dekat Trump Tower di the Fifth Avenue, New York, usai berbuka puasa bersama, Kamis (1/6/2017) waktu setempat. (JEWEL SAMAD)

NEW YORK, FaktualNews.co – Sekelompok umat Muslim berlutut dan shalat setelah berbuka puasa Ramadhan di luar Trump Tower, New York, Amerika Serikat.

Pemandangan itu terlihat dalam sebuah aksi yang disebut oleh para pendemo menentang retorika Islamofobia Presiden AS Donald Trump.

Ada tak kurang dari 100 warga muslim hadir dalam acara Kamis malam (1/6/2017) waktu setempat, yang diselenggarakan oleh kelompok pembela imigran.

Seperti diberitakan AFP, sejumlah pendukung non-Muslim juga hadir dalam acara itu.

Para peserta demo duduk di tepi jalan setelah shalat, dan berbagi makanan yang terdiri dari nasi, ayam, dan pizza.

Polisi memantau aksi kelompok tersebut dengan ketat. Pendekatan yang sama dilakukan aparat kepolisian terhadap setiap kelompok orang yang melakukan unjuk rasa di kediaman pribadi Trump itu.

Trump Tower di Manhattan itu juga adalah rumah bagi Trump Organization, jantung kerajaan bisnis Donald Trump.

BACA : Pemilihan Presiden Prancis, Macron Menang Uni Eropa Bisa Bernafas Lega

Ibu Negara Melania Trump yang kini tinggal di sana bersama putra bungsu Trump, Baron.

Fatoumata Waggeh, seorang wanita Muslim AS berusia 26 tahun yang berasal dari Gambia, mengaku ikut dalam aksi ini untuk mencela retorika negatif Trump terhadap umat Islam.

Selain itu, Waggeh pun mengaku ingin menunjukkan solidaritas kepada warga Muslim AS lainnya.

Maggie Glass, seorang warga New York berusia 31 tahun yang aktif dengan sebuah asosiasi pengungsi Yahudi, mengatakan, dia hadir untuk mendukung tetangga dan teman Muslim.

“Saya hanya berpikir bahwa ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkumpul sebagai sebuah komunitas, untuk menunjukkan bahwa kita bersatu,” cetus Glass.

Penyelenggara acara, Linda Sarsour, mengaku puas dengan jumlah peserta aksi tersebut.

Dia pun mengaku tidak terganggu, bahwa tidak seperti Presiden AS sebelumnya, Trump tidak mengundang orang-orang Muslim ke Gedung Putih untuk melakukan iftar.

Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, di mana orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.

Iftar dilakukan tepat setelah waktu Magrib. Secara tradisional, kurma adalah hal pertama yang harus dikonsumsi ketika berbuka.

“Sejujurnya, jika pun mereka melakukannya, saya akan meminta umat Islam untuk tidak mendukung niat Pemerintah tersebut,” kata Sarsour.

“Jadi mereka tidak mengundang kita, tapi kita pun memang tidak mau pergi.”

Selama aksi berlangsung, sekelompok kecil warga pendukung Trump berjaga di sisi jalan lain sambil meneriakkan ” AS, AS!”.

Mereka juga berteriak, “kami tidak menginginkan hukum syariah!”