Tertipu Arisan Bodong, Ratusan Warga Geruduk Ruko Rumah Sehat Arrohmah
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Ratusan warga menggeruduk ruko yang ada di Jalan Panglima Sudirman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (5/6/2017).
Mereka mendatangi ruko yang bertulis Rumah Sehat Arrohmah tersebut karena merasa menjadi korban penipuan yang menggunakan sistem arisan. Salah seorang korban penipuan, Muhammad Agus Setyo, asal Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, mengatakan bentuk arisan tersebut sistemnya mendapat sepeda motor.
“Arisan yang dikoordinir oleh Ali Faison ini katanya kalau sudah dapat selanjutnya tidak perlu membayar. Jika sudah keluar namanya, maka pembayaran selanjutnya sudah gugur dan motornya langsung lunas,” ujarnya, Senin (5/6/2017).
BACA JUGA
[divider]
Arisan itu, kata dia, hanya berlangsung dua tahun. Selama waktu itu, ada 25 orang yang mendapat arisan. Sedangkan yang ikut dalam arisan itu total sebanyak 530 orang. Sisanya, bagi yang belum mendapat, maka uang pembayaran akan dikembalikan utuh.
Setiap pembayaran arisan itu sebulannya sebesar Rp 200 ribu. Agus Setyo mengaku ikut dua nama. Selain dia, orang tuanya juga ikut arisan sebanyak dua nama. Sehingga, dalam satu keluarga itu dia harus membayar empat arisan sekaligus selama dua tahun. Empat nama itu belum ada satupun yang keluar.
“Setelah dua tahun tidak dapat katanya uangnya akan dikembalikan utuh. Tapi sekarang tidak bisa di konfirmasi,” jelasnya.
Terakhir, lanjutnya, dia melakukam pembayaran tertanggal 30/4/2017. Dia mengaku mendapat informasi arisan tersebut dari salah satu siaran iklan di radio. Selain mendapat sepeda motor, ada juga undian bagi peserta arisan bisa berangkat umroh. “Awalnya percaya karena gembar-gembor terus lewat iklan radio,” pungkasnya.
Aksi ratusan orang yang mendatangi Rumah Sehat Arrohmah untuk mencari kejelasan terkait arisan ini juga mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Kasat Intelkam Polres Bojonegoro, AKP Sodik saat melakukan pengamanan, juga memberi imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal yang menjanjikan hal-hal yang kiranya tidak masuk akal.
“Kedepannya, jangan sampai mudah percaya dengan hal yang menjanjikan sesuatu yang sifatnya instan,” jelasnya.(jie/ivi)
