Parlemen

Serapan Anggaran Masih Minim, Rencana Program Pemkab Pamekasan Tidak Berjalan

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Karena di pertengahan tahun masa anggaran idealnya serapan dana dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sudah lebih dari 25 persen. Namun, serapan anggaran beberapa instansi di lingkungan organisasi perangkat daerah (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sejauh ini ternyata masih sangat minim. Banyak rencana program yang belum berjalan.

Masih rendahnya serapan anggaran ini, membuat Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pamekasan, Ismail, menyatakan kinerja OPD masih jauh dari harapan bahkan jalan di tempat. “Berarti kalau jalan di tempat ya tidak kerja,” ujarnya kepada media, Rabu (7/6/2017).

Lanjut dia, jika OPD tidak bekerja, yang paling banyak untuk di serap hanya pengeluaran untuk gaji. Jika sampai kini proyek pengerjaan tidak terlaksana maka dipastikan akan menyisakan banyak SILPA (Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan).

“Kalau sampai sekarang proyek fisik belum mulai, itu malah akan menyisakan Silpa,” ujar Ismail.

Ismail menguraikan, kendalanya ada dibagian perencanaan yang justru tidak pernah maksimal dalam kinerjanya. “Coba lihat di daerah lain, proyek fisik justru sudah dimulai di bulan kedua,” tambah dia.

“Kalau tiap tahun seperti ini, saya minta pak bupati bertindak tegas,” tandasnya.

Sementata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemkab Pamekasan, Taufikurrahman mengakui, bahwa per 30 Mei, serapan APBD baru 20,7 persen atau sekitar Rp 434,7 miliar yang rata-rata untuk keperluan belanja pegawai, seperti gaji dan kebutuhan lainnya.

“Artinya, masih tersisa Rp 1,66 triliun, karena proyek fisik belum jalan,” katanya.

Untuk rincian realisasi pendapatan sebesar Rp 707,06 miliar per 30 Mei. Realisasi belanja Rp 413,247 miliar. Dari kalkulasi itu menghasilkan surplus Rp 293,812 miliar yang tersimpan di kas daerah (Kasda). (rep)