PAMEKASAN, FaktualNews.co – Meski sudah mendapat restu dari Kiai sepuh KH. Muhammad Syamsul Arifin untuk maju pada Pilkada Pamekasan 2018 mendatang. Namun DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) justru enggan menanggapi restu Kiai yang diberikan kepada kader PPP yang saat ini menjabat Ketua DPRD Pamekasan, Halili.
“Karena kami tidak memiliki kewenangan untuk menanggapi restu dari ulama sepuh tersebut kepada Halili, karena DPP PPP mempunyai mekanisme sendiri dalam menentukan calon kepala daerah,” kata Wasekjen DPP PPP Achmad Baidowi dalam acara sosialisasi pengurus DPC PPP Pamekasan, di kantor DPC PPP jalan Bonorogo Pamekasan, Minggu (18/6/2017).
Baidowi pun menjelaskan selain Halili, masih ada 3 nama kader lain yang juga mempunyai peluang untuk mendapatkan rekomendasi dari partai pemenang pemilu legisltaif tahun 2014 di Pamekasan ini untuk maju pada Pilkada Pamekasan 2018 mendatang.
“Ada nama Wakil Bupati Pamekasan, Halil Asy’ari, Ketua DPC PPP Pamekasan KH Mundir Kholil dan mantan Sekjen DPC PPP Pamekasan Wazirul Jihad. Mereka memiliki peluang untuk maju pada Pilkada Pamekasan berdasarkan survey internal partai,” tambahnya.
Menurutnya, keempat kader tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Semisal Kholil Asy’ari ini mewakili unsur birokrasi, pak Halili mewakili Legislatif. Ketua DPC Partai, KH Mundir Kholil mewakili struktur partai juga ulama dan Wazirul Jihad mewakili kalangan aktivis dan pemuda.
“Nanti kita akan godok melalui survey internal partai, paling lambat bulan Agustus atau September sudah mengerucut kepada salah satu calon yang akan diusung oleh PPP dalam Pilkada Pamekasan,” ungkap Baidowi.
Jadi menurutnya, partai berlambang Kabah tersebut memberikan waktu selama tiga bulan kepadepan kepada empat kadernya tersebut untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas sebelum akhirnya rekomendasi diberikan kepada salah satunya.