Penambangan Pasir Bengawan Solo di Bojonegoro Masih Marak
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Aktivitas penambangan pasir di sepanjang bantaran Bengawan Solo di Desa Gedongarum Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, teryata masih marak. Setiap hari masih ada puluhan perahu yang melakukan penambangan pasir baik secara manual.
“Dari hasil pantauan di lokasi tersebut, masih ada sekitar 24 perahu yang sedang melakukan aktivitas penambangan pasir di area tersebut,” ujar Kapolsek Kanor, Imam Khanafi kepada awak media, Rabu (21/6/2017).
Akibat penambangan ilegal ini telah membuat abrasi sungai menjadi melebar. Untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan yang makin parah anggota Polsek bersama TNI dan Satpol PP Kecamatan Kanor serta Perangkat Desa dan sejumlah warga Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor melakukan pemantauan di lokasi penambangan pasir Bengawan Solo di daerah setempat.
Imam menjelaskan, kebanyakan penambang masih dengan cara manual, hanya kadang untuk mengambil pasir tersebut penambang menggunakan mesin sedot, padahal cara menambang seperti itu dilarang.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya penambangan menggunakan mesin. Semua masih cara manual,” ungkapnya.
Jika ada yang menambang menggunakan mesin, kata dia, pasti akan ditindak. Petugas akan melakukan penertiban dan menyita peralatan menambang dengan mesin jika saat razia menemukan peralatan tersebut.
Pantauan di lokasi para penambang pasir di Bengawan Solo tersebut berada di sisi selatan masuk wilayah Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, sedangkan di sisi utara masuk dalam wilayah Desa Banjar Arum, Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Sehingga setelah dilaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait, sebagai langkah tindak lanjut akan mendorong Pemerintah Desa Gedongarum Kecamatan Kanor, agar mengundang unsur Pemerintah Desa Banjar Arum, Kecamatan Rengel, beserta para pengusaha pasir daari kedua desa, agar dilaksanakan perundingan, guna mencari solusi terbaik.
“Polsek Kanor juga akan terus berkoordinasi dengan Polsek Rengel, untuk bersama-sama memantau kegiatan penambangan pasir tersebut, agar tidak terjadi gesekan,” pungkas Imam.