BLITAR, FaktualNews.co – Potensi pariwisata di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sampai saat ini dinilai belum sepenuhnya termanfaatkan secara optimal. Padahal, potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor ini akan jauh lebih besar dari pendapatan saat ini.
Hal ini disampaikan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Hery Romadhon dalam keterangan kepada awak media, Sabtu (24/6/2017), menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar kurang memperhatikan potensi pariwisata. Padahal menurutnya potensi wisata ini sangat menjanjikan untuk menambah PAD.
“Tidak ada langkah dari Pemkab untuk meningkatkan pariwisata, harusnya kan pengelolaan retribusi wisata-wisata secepatnya ditinjau ulang agar tidak terjadi kebocoran pendapatan,” ungkapnya.
Menurut Hery dari hasil sidak di lapangan, banyak ditemukan kebocoran PAD dari sektor wisata yang bersumber dari retribusi yang tidak masuk ke pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Blitar, Luhur Sejati, saat dikonfirmasi membantah jika ada kebocoran PAD dari pengelolaan retribusi parkir.
“Tahun ini target retribusi wisata di Kabupaten Blitar Rp 3,4 miliar naik dari sebelumnya hanya Rp 700 juta mas,” kata dia.
Untuk memaksimalkan penyerapan retribusi di masing-masing tempat wisata dengan melakukan pemantauan dan juga pengawasan untuk karcis atau restribusi wisata seperti di Kawasan Wisata Penataran, Pantai Serang dan Tambakrejo.
“Sudah kita lakukan pengawasan, untuk mengantisipasi kebocoran retribusi yang tidak disetor ke Pemerintah,” tukas Luhur.