Peristiwa

Depresi, Mbah Minah Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri

BOJONEGORO, FaktualNews.co – Diduga karena depresi akibat sakit yang tak kunjung sembuh dan merasa kurang diperhatikan, seorang nenek di Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 1 Juli 2017 kemarin. Berdasarkan keterangan Humas Polres Bojonegoro, Minggu, 2 Juli 2017, korban ditemukan tewas oleh keponakannya, pada Sabtu pagi, sekira pukul 06.00 WIB, dalam posisi tergantung di pohon blandar rumahnya.

Korban bernama Minah (75), warga Dusun Karang Desa Duri RT 016 RW 004 Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Winartik (35), keponakan korban. Kala itu, saksi asal Desa Setren, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro tersebut berkunjung ke rumah korban, dengan maksud membawakan makanan berupa lontong untuk makan korban.

“Sesampai di rumah korban, saksi mendapati rumah korban dalam keadaan tertutup dan dikunci dengan cara dicengkal menggunakan kayu dari dalam rumah.” ungkap Kapolsek Ngambon, AKP Pujiono, mengutip keterangan saksi.

Selanjutnya, setelah saksi memanggil-manggil korban dan tidak ada jawaban, saksi meminta bantuan pada kepala dusun (kasun) setempat untuk membantu membuka rumah korban.

“Saksi bersama kasun dan warga sekitar membuka rumah dengan paksa dan mengetahui korban telah meninggal dunia tergantung di blandar rumahnya.” lanjut Kapolsek

Selanjutnya peristiwa tersebut segera dilaporkan kepada kepala desa setempat lalu di teruskan ke Polsek Ngambon. Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota dan dokter dari Puskesmas Ngambon, segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.

Dari hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, lidah menjulur tergigit dan berdarah, mengenakan celana dari bahan kaos (trining) warna hita, mengenakan baju gamis warna merah maroon motif kembang-kembang lengan warna hitam dan berkerudung.

“Korban tinggal sendirian dirumahnya dan menderita sakit kaki akibat kecelakaan yang tidak kunjung sembuh. Diduga korban merasa depresi sehingga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri,” lanjut AKP Pujiono.

Sedangkan berdasarkan pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Ngambon, tidak di ketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. “Korban dinyatakan meninggal akibat gantung diri,” imbuh Kapolsek.

Atas kejadian tersebut, ahli waris korban sudah menerima dengan ikhlas dan menganggap sebagai musibah serta takdir dari Allah SWT. Atas permintaan ahli-warisnya, jenazah korban tidak di otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui dan disaksikan oleh kepala desa setempat.

Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan.