TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Kendati berbeda suku, ras dan agama, namun tetap satu, yakni Indonesia. Kata mutiara itu sudah sepatutnya disandang warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, setiap Lebaran ketupat, ratusan umat muslim di Kabupaten Tulungagung secara suka-suka menyiapkan makanan bagi saudara mereka yang beragama lain.
Seperti yang terlihat pagi tadi, Minggu (2/7/2017) sekira pukul 08.00 WIB. Usai menjalankan ibadah, puluhan jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Boyolangu, Kabupaten Tulungagung langsung membaur bersama dengan warga muslim.
Mereka dipersilakan warga muslim setempat untuk menuju sebuah tenda yang berada di kantor Perhutani, yang berada tepat di depan gereja. Di tempat ini warga muslim setempat menyelenggarakan perayaan kupatan, atau hari ke-7 Idul Fitri.
Hidangan ketupat dengan lauk soto sudah tersaji di meja. Para Jemaat tampak gembira menikmati hidangan yang telah disiapkan. Meski berbeda keyakinan, namun perbedaan itu tak sedikitpun tampak. “Begitu selesai ibadah, kami langsung sarapan lontong,” ujar seorang jemaat.
Tak hanya umat muslim, namun demin menggelar keakraban ini, pengurus gereja ini sengaja mengubah jadwal ibadahnya untuk menyesuaikan acara kupatan. Biasanya ibadah dimulai pukul 07.30 WIB dan berlangsung dua jam. Namun kali ini ibadah dimulai pukul 07.00 WIB dan hanya berlangsung satu jam.
Pendeta GPdI Boyolangu, Timotius Mulyadi mengatakan, acara kupatan dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Karena itu pihaknya menyesuaikan waktu ibadah, agar tidak saling mengganggu.