Masuk Kategori Jalur Ekstrem, Jalan di Dua Kawasan Wisata Pacet Ini Kerap Makan Korban
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Jalur menuju kawasan Wisata Air Panas Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tergolong jalur ekstrem. Tak jarang, banyak pengguna jalan celaka saat melintas di lokasi ini.
Turunan dan tanjakan curam, acap kali membuat kendaraan mengalami rem blong. Sehingga, banyak pengguna jalan celaka dibuatnya. Seperti yang terjadi Minggu (2/7/2017) kemarin. Mobil Elf nopol D 7098 AO terguling di Jalan Raya Desa Padusan tepatnya di bawah Wana Wisata Air Panas Padusan karena rem blong.
Seorang pejalan kaki tewas akibat kecelakaan tersebut. Sedangkan 19 penumpang yang berasal dari kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus dilarikan ke rumahsakit akibat mengalami luka-luka. Bahkan 4 orang diantaranya mengalami luka cukup parah.
Selain jalur menuju Kawasan Wisata Air Panas Pacet, jalur ekstrem lainnya adalah jalur Pacet-Cangar. Jalur ini merupakan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu.
Di jalur utama Pacet-Cangar ini ramai dilalui kendaraan pengunjung yang akan berwisata ke Sendi dan sejumlah objek wisata di Cangar, Kota Batu. Selain itu, di kawasan Pacet kaki Gunung Weliran ini terdapat wisata alam yang mengundang wisatawan untuk datang seperti saat libur akhir pekan maupun libur hari besar.
Kasi Pelayanan dan Penanggulangan Bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono mengatakan, dalam libur lebaran ini sedikitnya telah terjadi 14 kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua. “Khususnya motor matic dan penyebabnya adalah rem blong,” ungkapnya, Senin (3/7/2017).
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Wikha Ardilestanto mengaku, jika saat ini pengaman di jalur Gotean hanya berupa gundukan pasir dan ban bekas agar kendaraan wisatawan yang mengalami rem blong tak masuk ke jurang. “Itu akan kami jadikan evaluasi, karena yang sudah ada sekarang belum bisa mengamankan pengendara rem blong,” sambungnya.
Untuk itu, pengaman yang ada saat ini hanya berupa gundukan pasir dan ban sehingga akibatnya bisa fatal karena turunannya luar biasa curam. Sementara di jalur Wana Wisata Air Panas Padusan, evaluasi jalur akan dilakukan setelah diperoleh hasil akhir penyelidikan penyebab kecelakaan mobil Elf.
“Jika jalur yang ekstrem menjadi salah satu pemicunya, maka kami akan menggelar evaluasi bersama melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan pengelola wisata. Di dua jalur ini diperlukan jalur khusus pengaman yakni berupa jalan menanjak yang berfungsi untuk memperlambat kendaraan setelah melalui turunan curam,” imbuhnya.
Tebing-tebing yang konturnya menanjak di kedua jalur itu, lanjut Kasat, bisa dimanfaatkan untuk membut jalur pengaman. Menurutnya, jika sudah ada jalur pengaman maka tinggal pantau di atas. Jika ada kendaraan yang mengalami rem blong maka di bawah sterilkan jalur kemudian mengarahkan kendaraan rem blong ke jalur pengaman.