FaktualNews.co

Dites Urine, Dua Warga Binaan Rutan Klas IIB Sumenep Positif

Peristiwa     Dibaca : 1611 kali Penulis:
Dites Urine, Dua Warga Binaan Rutan Klas IIB Sumenep Positif
Petugas BNNK melakukan tes urine di Rutan Klas IIB Sumenep.FaktualNews/Supanjie

SUMENEP, FaktualNews.co – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar tes urine kepada 75 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B setempat, Selasa, (4/7/2017).

Mereka yan di tes urine, merupakan tahanan dan juga narapidana (Napi) khusus narkoba. Sebelum pelaksanaan tes urine dilakukan, semua ruangan binaan dilakukan penggeledahan oleh tim dari BNNK, Polri dan juga TNI.

Hasilnya tidak satupun ditemukan ada barang berbahaya termasuk narkoba. Kemudian tahanan dan juga napi dibawa ke ruang bengkel kerja (Bengker) yang ada disebelah timur ruang tahanan untuk dites urine secara bergantian.

Kepala BNNK Sumenep Bambang Sutrinsno menjelaskan, berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan oleh tim dari BNNK terdapat dua warga binaan rutan Klas IIB yang hasilnya positif.

“Keduanya yakni HS dan TH yang saat ini masih berusia di bawah umur. Namun bukan narkoba melainkan tadi pagi mengkonsumsi obat-obatan,” ungkapnya, Selasa (4/7/2017).

Bambang menjelaskan, dua jenis obat yang dikonsumsi dua napi itu merupakan jenis Amoxicillin dan Asam Mefenamat. “Keduanya merupakan obat nyeri dan penenang yang diberi oleh tim medis Rutan Kelas II B,” tuturnya kepada awak media.

Saat ini obat itu telah kami sita, kami harap agar tidak menggunakan dua jenis obat itu jika tidak dalam keadaan terpaksa. “Karena ada jenis obat yang mengandaung narkoba,” jelasnya.

Bambang meminta agar Kepala Rutan rutin melakukan pemeriksaan atau penggeledahan setiap saat. Itu untuk mencegah masuknya narkoba ke dalam rutan. Selain itu memperketat pengawasan dan pemeriksaan setiap keluarga pengunjung, tegasnya.

Kepala Rutan Kelas II B Sumenep Ketut Akbar Herry Achjar membenarkan hal itu. Namun dua warga binaan itu bukan positif narkoba melainkan karena obat-obatan. “Kemarin ada petugas medis dari Puskesmas Pamolokan semua yang sakit deperiksa dan diberi obat-obatan,” jelasnya.

Sementara untuk mencegah masuknya narkoba, pihaknya telah mengantisipasi sedini mungkin termasuk melakukan pemeriksaan secara mendadak kepada warga binaan, dan juga melakukan pemeriksaan secara intensif kepada pengunjung.

Namun demikian, pria asal Banyuwangi itu mengakui semaksimal mungkin sistem yang dibangun di Rutan masih kalah gesit kepada warga binaan. Dengan begitu maka Ketut berharap agar semua warga binaan untuk menjaga nama baik Rutan.

“Pendekatan itu dilakukan dengan cara persuasive. Kalau soal strategi pasti kami kalah sama warga binaan, kami harap jangan main kucing-kucingan dan jagalah nama baik rutan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin