Dituding Terima Uang Pengamanan Proyek PL di Facebook, PWI Jombang Siap Tempuh Jalur Hukum
JOMBANG, FaktualNews.co – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang angkat suara perihal tudingan salah seorang netizen di media sosial (Medsos) Facebook yang menyebut organisasi PWI mendapat jatah pengamanan dalam proyek Penunjukan Langsung (PL) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) PWI Jombang Sutono membantah keras tudingan tersebut. Menurutnya, selama ini organisasi PWI tidak pernah turut campur dalam pengelolaan atau pelaksanaan proyek di instansi-instansi di Pemkab Jombang.
“Apa yang disampaikan itu tidak benar. Organisasi PWI merupakan organisasi independen, tidak berkiblat kemanapun. Kami sangat kecewa dengan tudingan keji yang dialamatkan kepada organisasi PWI,” kata Sutono saat dihubungi, FaktualNews.co, Rabu (5/7/2017).
Menurut Sutono, selama ini PWI selalu kritis dalam menanggapi berbagai persoalan di Kabupaten Jombang. Utamanya terkait dengan pembangunan dan pekerjaan proyek yang ada di instansi teknis.
“Saya tandaskan, Organisasi PWI bukanlah lembaga yang gampangan. Gampang menerima materi apalagi uang pengamanan proyek seperti yang dituduhkan kepada kami,” terang wartawan senior di Kota Santri ini.
Hal senada juga disampaikan mantan ketua PWI Jombang, periode 2013-2016 Yusuf Wibisono. Yusuf mengaku sangat menyesalkan tudingan yang disampaikan pemilik akun Facebook Attila Sang Petualang. Apalagi, tuduhan tersebut diposting di medsos.
“Tuduhan ini tidak berdasar dan sudah mencemarkan nama baik organisasi. Tahun 2016, saya yang mempimpin organisasi ini dan kami tidak sedikitpun menerima uang pengamanan proyek PL seperti yang dialamatkan itu,” tegasnya.
Yusuf mendesak pemilik akun Facebook Attila Sang Petualang untuk mengklarifikasi tudingan tersebut dan meminta maaf kepada organisasi PWI. Pihaknya pun telah menggelar rapat dengan pengurus dan anggota PWI untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Kita sudah melakukan rapat dengan pengurus. Kita akan membawa persoalan ini ke proses hukum, karena tudingan itu tidak berdasar dan sudah mencemarkan nama baik organisasi,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan ‘jual beli’ dan ‘penguasaan’ proyek Penunjukan Langsung (PL), pada pos dana integrasi dewan (dulunya jasmas) oleh oknum anggota maupun mantan anggota DPRD Jombang menjadi viral di media sosial (Medsos) Facebook.
Pemilik akun Facebook Attila Sang Petualang menuding adanya keterlibatan tokoh LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan awak media di Jombang ikut terlibat dalam permainan ‘jual beli’ proyek Jasmas tersebut. Postingan tersebut diunggah akun Facebook Attila Sang Petualang pada 5 Juli 2017 pukul 7.37 WIB.
Dalam postingannya di grup Facebook Wong Jomber (Jombang Bersatu) pemilik akun Attila Sang Petualang menuliskan “Tahun 2016 melalui H. Rodi kontraktor, jatah uang pengamanan 700 jt dibagikan kpd seseorang yg mengaku tokoh LSM dan wartawan Jombang. Dia yg selama ini menjadi beking dinas untuk urusan distribusi proyek PL (penunjukan langsung).”
“Wartawan dan LSM bungkam krn dibungkam oleh orang tersebut dan menikmati jatah PL didinas teknis. Bahkan ada wartawan Raja PL (inisial; T dan F) yg lain matengan alias fulus. Bila wartawan PWI Jombang tdk mau mengungkap ini, maka tunggu saat yg tepat akan saya bongkar kebusukan oligarki korupsi selama pemerintahan pak Nyono ini, krm wartawan dan LSM Jombang hy berani teriak kasus jasmas dewan yg hanya secuil.”
“Kami tdk membela DPRD tp ingin wartawan dan LSM adil transparan dan tdk jd bagian dr kebusukan. Politisi DPRD yg selama ini juga main proyek akan kami sikap diwktu yg akan datang.” tulis pemilik akun Attila Sang Petualang.
Tak hanya itu, sebelumnya pemilik akun Facebook Attila Sang Petualang juga mengunggah dua foto screenshot di Medsos Facebook. Foto tersebut diunggah pada 5 Juli 2017 pukul 7.27 WIB. Yakni foto akun Facebook Adi yang berisi tautan pemberitaan media online FaktualNews.co. Sedangkan satu foto lainnya berisi tentang komentar akun Attila Sang Petualang.
Dalam foto tersebut, pemilik akun Attila Sang Petualang menulis “Jasmasnya dewan diubek2 giliran PL dinas diam, krn LSM dan wartawannya sdh dpt bagian jd mingkem. Ayo dibuka semua wartawan san lsm yg sdh dpt ptoyek APBD, tunggu sebentar lagi saya bongkar semua wartawan dan LSM yg dpt jatah pengamanan melalui PWI dan candi, siap2 aja ya.”