Serunya Berwisata Sambil Memetik Jeruk Manis di Mojokerto
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sebuah destinasi wisata baru kini hadir di Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Di tempat ini, wisatawan bisa memetik buah jeruk langsung dari pohonnya.
Kebun jeruk dengan luas setengah hektare yang dikelola Suhariono bersama keluarganya kini menjadi tempat wisata baru yang menjadi jujukan masyarakat. Menurut Suhariono, ia awalnya tidak sengaja dan iseng mengunggah fotonya saat berada di kebun jeruk itu di sebuah media sosial. Namun ternyata ‘tangan jahilnya’ itu mengundang teman-teman Suhariono datang untuk mencicipi jeruk di kebun miliknya.
“Setelah saya pasang foto di facebook, teman-teman saya ada yang dari Mojokerto sendiri main ke sini dan ingin mencicipi jeruk di kebun saya. Dari situ akhirnya menyebar infonya dari mulut ke mulut,” ujarnya, Kamis (6/7/2017).
Suhariono menjelaskan, beberapa kebun jeruk yang ada di sekitar Desa Sumbersono memiliki buah jeruk yang rasanya manis dan ukurannya tidak terlalu besar. “Jerus disini beda dengan jeruk asal Jember yang bentuknya besar namun tidak terlalu manis. Kalau jeruk di sini, ukurannya tidak terlalu besar, rasanya manis, dan airnya banyak,” tuturnya.
Bapak dua anak ini awalnya hanya mencoba menanam jeruk di kebunnya. Itu setelah ia melihat ada temannya yang budidaya tanaman jerus dan akhirnya sukses. Sehingga, ia pun kepincut untuk membuat budidaya serupa.
“Teman saya ada yang mencoba menanam jeruk di kawasan Jatirejo. Bibitnya juga sama seperti saya beli di Tulungagung. Tapi hasilnya, buahnya tidak terlalu banyak dan tidak semanis buah di kebun saya ini,” terangnya.
Suhariono mengaku, ia menekuni sebagai petani jeruk masih berjalan selama tiga tahun. Di usianya yang menginjak 47 tahun ini, ia memilih tidak menjual jeruknya kepada tengkulak.
“Ini adalah panen perdana saya. Saya jual eceran seperti ini saja, sekalian sama hiburan. Dulu awalnya kalau ada orang beli ya saya petikkan jeruknya. Lama-kelamaan mungkin yang beli ini tidak sabar menunggu saya memetik jeruk. Akhirnya mereka memilih untuk memetik jeruk sendiri,” imbuhnya.
Dalam satu tahun, Suhariono memiliki dua kali jadwal panen buah jeruk di kebunnya. Jadwal panennya, yakni pada akhir bulan Juni. Selain itu, pada bulan Desember ia juga memiliki jadwal panen buah jeruk. “Sebenarnya setiap hari pasti ada jeruknya. Tapi bulan-bulan tertentu itu merupakan panen rayanya,” paparnya.
Saat ini, di lahan yang luasnya mencapai setengaj hektare itu Suhariono memiliki sedikitnya 590 pohon jeruk yang sudah berbuah dan siap panen. Jadi tak ada salahnya jika anda sedang jalan-jalan di kawasan Kabupaten Mojokerto, mampir ke kebun jeruk milik Suhariono ini.
Untuk masuk ke kebun jeruk milik Suhariono, wisatawan tidak dipungut biaya. Anda bersama keluarga bisa memetik jeruk segar tersebut. Jika anda ingin membawa pulang buah jeruk tersebut sebagai buah tangan, perkilonya anda diwajibkan membayar Rp 9 ribu. Dengan harga yang terjangkau, anda bisa membawa buah jeruk yang manis dan segar itu ke rumah anda.