Parlemen

PPP DPRD Sumenep Empat Kali Gelar PAW, “Kursi Maut” Akhirnya Terisi

SUMENEP, FaktualNews.co – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sumenep, kembali melakukan pelantikan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD setempat periode 2014-2019 yang keempat kalinya di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (13/7/2017).

Pelantikan dan pengambilan sumpah K.R. Fathurrahman sebagai anggota DPRD Sumenep mengantikan Aud Faiq Ja’far yang meninggal dunia itu berjalan khidmat, proses pelantikan itu dilakukan oleh Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma.

Fathurrahman merupakan calon legislatif (caleg) 2014 yang memperoleh suara terbanyak ke empat di daerah pemilihan (dapil) 1 (Kota) dari anggota dewan sebelumnya.

“Semoga PAW ini menjadi yang terakhir tidak perlu PAW lagi sebagaimana dilakukan sebelumnya hingga tiga kali bahkan keempat kalinya sekarang,” kata Sekretaris DPC PPP Sumenep, M Sukri kepada FaktualNews.co, usai pelantikan di DPRD Sumenep, Kamis (13/7/2017).

Perlu diketahui, PPP Sumenep sudah empat kali melakukan PAW. Pertama, Akhmadi Said sebagai anggota dewan dengan memperoleh suara di dapil I mencapai 4.187 suara. Namun, belum dua tahun menjadi wakil rakyat, yang bersangkutan meninggal dunia.

Kemudian, PPP Sumenep melakukan proses PAW dan peraih suara terbanyak kedua, Hj Nuriana, 715 suara. Belum genap satu tahun sebagai anggota dewan, Nuriana pun meninggal dunia.

DPC PPP Sumenep kembali memproses pengganti Nuriana, penggantinya R Aud Faiq Ja’far.

“Namun, pengajuan SK dari DPC PPP Sumenep belum ditandatangani oleh Gubenur Jawa Timur, R Aud Faiq Ja’far yang memperoleh suara 687 suara sudah meninggal dunia pula. Sehingga, Aud Faiq Ja’far tidak sempat dilantik,” jelasnya.

Hari ini, Kamis (13/7/2017), pengganti dari Aud Faiq Ja’far yakni Fathurrahman dilantik oleh Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma. Semua berharap tidak lagi ada proses PAW hingga Pileg 2019. Jika pun terpaksa terjadi, maka peraih suara 181 atas nama Miftah bisa menggantikannya.

“Kursi dewan dari PPP dikenal ‘kursi maut’, semoga ini benar-benar yang terakhir tidak ada PAW lagi,” harap mantan aktivis PMII ini.

Terpisah, K.R Fathurrahman diwawancarai usai dilantik mengaku siap bekerja. “Saya sudah menyiapkan diri untuk bekerja untuk rakyat, sementara itu tidak ada hal lain,” kata dia.

Disinggung mengenai “angkernya” posisi kursi partai berlambang kabah tersebut, pihaknya mengaku pasrah.

“Kalau soal itu saya pasrahkan pada yang diatas (Allah) saja mas, saya yakin sudah ada yang ngatur,” tukasnya singkat.