LAMONGAN, FaktualNews.co – Pasca pemindahan penjual nasi boranan dari bahu jalan yang ada disepanjang Jalan Jaksa Agung Suprapto ke sekitar area Plasa Lamongan, Jawa Timur, masih menyisakan permasalahan. Salah satunya belum adanya lampu penerangan di lokasi itu.
“Iya mas, disekitar tempat berjualan tidak ada penerangannya. Selain itu payung juga tidak ada, padahal fasilitas tersebut sudah dijanjikan oleh pemerintah sebelum relokasi,” ungkap salah satu pedagang nasi boranan, Sulistyowati, kepada FaktualNews.co, Minggu (16/7/2017).
Menurut wanita asal Desa Sidorukun ini, sebenarnya ia enggan pindah ke tempat yang baru, lantaran harus mencari pelanggan baru lagi. Sebelum pindah, nasi boran yang dijualnya bisa menghabiskan setidaknya 5 kilo nasi, tapi sejak berpindah ke lokasi baru ia hanya menghabiskan 3 kilo nasi.
“Jika ditrotoar jalan raya bisa menghasilkan 500 ribu rupiah sampai 700 ribu rupiah semalam, kalau di dalam plasa usai dipindah omset menurun sekitar 300 ribu rupiah,” jelas Sulistiyowati.
Sementara itu, Kepala Disperindag Lamongan, Zamroni, mengatakan pemindahan para penjual nasi boranan ini sesuai kesepakatan yang dibuat antara pemerintah daerah dan penjual. “Sesuai Data Disperindag, ada sekitar 37 pedagang,” ujarnya.
Lebih jauh, Zamroni mengungkapkan selain itu juga guna menjaga kebersihan makanan yang dijual oleh pedagang. “Kalau di tepi jalan raya kan banyak debu yang disebabkan oleh kendaraan. Kalau dilapak areal Plasa Lamongan kan tempatnya bersih,” tukasnya.