SUMENEP, FaktualNews.co – Sejumlah warga dari Pulau Raas, Kecamatan Raas, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, guna mengadukan kesulitan warga, terutama nelayan dalam mendapatkan bahan bakar minyak atau BBM.
Pantauan FaktualNews.co, tiga warga tersebut tiba di Gedung Komisi II DPRD Sumenep, pukul 11.30 WIB, Selasa (18/7/2017). Namun, karena bukan domain komisi II, mereka disarankan ke Komisi I DPRD Sumenep.
Menariknya, ketika ketiganya bergeser ke ruang komisi I, tidak satu anggota dewan pun di ruangan. Bahkan, staff DPRD yang biasanya selalu ada di ruangan, tidak terlihat.
“Kami sangat kecewa, di ruang Komisi I, tidak ada satupun dewan yang duduk di ruangannya,” ujar Fauzi, korlap audensi tersebut.
Menurutnya, kondisi di Pulau Raas, masyarakat benar-benar kesulitan untuk mendapatkan BBM. “Terutama, nelayan ketika akan melaut, tidak bisa bekerja karena BBM semakin langka,” sambungnya.
Sebenarnya, di Raas terdapat APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) yang resmi. Namun hingga kini masih belum beroperasi. “Padahal, APMS sudah di bangun sekitar tahun 2013. Tapi, hingga sekarang belum menjual BBM,” keluhnya.
Diakuinya, memang ada BBM di sekitar Raas. Tapi, dijual oleh pengepul dan pengecer. Mirisnya, pengecer terkesan memanfaatkan kondisi kelangkaan BBM dengan menjual harga yang cukup mahal hingga Rp 10 ribu/liter.
“Kalau eceran, tidak ada yang tahu takaran dari BBM yang dijual. Apakah sesuai satu liter atau tidak. Harganya pun jauh dari HET hingga mencapai Rp 10 ribu per liter,” sambungnya.
Pihaknya meminta kepada wakil rakyat agar memperhatikan persoalan tersebut. Jika dibiarkan, maka masyarakat terutama yang akan melaut atau nelayan akan kesulitan untuk mendapatkan BBM.
“Kalau misalnya tidak mau beroperasi, kami meminta wakil rakyat untuk mencabut izin operasional dari APMS. BBM di Raas selama ini terdistribusi ke ke pengepul saja. Sehingga hargannya pun mahal. Wakil rakyat harus tegas,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Hamid Ali Munir menyampaikan bahwa dirinya tidak masuk kantor dikarenakan sakit.
“Darul (Darul Hasyim Fath, Ketua Komisi I) lagi kunjungan, kalau saya lagi diare mas, jadi saya tidak bisa berfikir positif, konfirmasi ke yang lain dulu yaa,” tukasnya singkat.