FaktualNews.co

Sidak ke SMK PGRI 2 Jombang, Dewan Temukan Ketidak Sesuaian Juknis Pelaksanaan MPLS

Parlemen     Dibaca : 1700 kali Penulis:
Sidak ke SMK PGRI 2 Jombang, Dewan Temukan Ketidak Sesuaian Juknis Pelaksanaan MPLS
Anggota Komisi D DPRD Jombang saat sidak ke SMK PGRI 2. FaktualNews.co/Syamsul Arifin/

JOMBANG, FaktualNews.co – Guna mengetahui secara pasti meninggalnya siswa baru SMK PGRI 2 Jombang bernama Abdul Hadi (16) saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Komisi D DPRD Jombang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah tersebut.

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, Musthofa, mengungkapkan dalam sidak Komisi D didapatkan bahwa realisasi MPLS di SMK PGRI 2 ini terjadi kekeliruan teknis sebab melibatkan pihak luar sekolah dalam pelaksanaan MPLS.

Hal ini menurutnya, bila disingkronkan dengan petunjuk teknis (Juknis) pemerintah sudah menyalahi aturan yang berlaku. “Lha ini, kenapa panitia melibatkan pihak luar, Juknisnya sudah jelas-jelas tidak boleh melibatkan pihak luar,” katanya, kepada FaktualNews.co, Selasa (25/7/2017).

Musthofa menuturkan setiap mekanisme MPLS seharusnya tidak boleh keluar dari ketentuan Junknis yang telah ditetapkan pemerintah. “Semuanya pelaksanaan teknis harus mengacu pada Juknis yang telah ditetapkan, dalam hal ini pemerintah Jatim,” ungkapnya.

Meski disinyalir, meninggalnya siswa baru SMK PGRI 2 Jombang asal Dusun Tempuran, Desa Pudong, Kecamatan Diwek, saat mengikuti MPLS pada Kamis (20/7/2017) lalu, bukan karena keterlibatan pihak luar. Namun, kondisi ini menurutnya cenderung lebih mudah mendatangkan permasalahan yang tidak diinginkan, termasuk peristiwa yang menimpa Abdul Hadi.

“Karena ini berkaitan dengan nyawa seseorang, maka kehati-hatian dari pihak sekolah harus diperhatikan,” tuturnya.

Sementara Kepala Sekolah SMK 2 PGRI, Mulyono mengatakan, keterlibatan pihak luar diakuinya dia hanya karena sudah menjadi kebiasaan sekolah setiap pelaksanaan MPLS. Mereka mengisi materi dan melatih siswa sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masin-masing mereka, seperti ahli psikologi, kepolisian juga dari unsur TNI.

Meski begitu dirinya akan lebih mengevaluasi lebih jauh lagi terkait keterlibatan pihak luar yang menjadi sorotan dewan ini. “Iya kita akan evaluasi lagi dan lebih memperbaiki teknis-teknis pelaksanaan MPLS untuk selanjutnya,” ujarnya, Selasa (25/7/2017).

Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, Abdul Hadi meninggal saat ikut senam di lapangan sekolah. Kendati sempat ditolong oleh beberapa temannya dan guru, tetapi nyawa korban sudah tidak terselamatkan lagi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul