Usai Dapat Telepon Gelap, Rekening PNS di Kota Blitar Mendadak Ludes
BLITAR, FaktualNews.co – Modus penipuan berkedok layanan perubahan M-Banking kembali terjadi. Kali ini menimpa Misbachusurur (50) asal Jl Bali, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Uang tabungan milik pegawai negeri sipil (PNS) itu ludes dikuras orang yang mengaku pegawai bank. Akibat peristiwa itu, Misbach menelan kerugian mencapai Rp 21 juta.
Informasi yang dihimpun, peristiwa pencurian uang tabungan berkedok perubahan M-Bankking itu bermula ketika Misbach mendapat telepon dari nomor yang tak dikenal, pada Senin (24/7/2017) sore.
Penelepon itu mengaku sebagai pegawai di salah satu bank swasta. Kepada Misbach, penelepon tersebut memberikan informasi ada perubahan tarif M-Banking.
Dalam percakapan itu, penelepon lantas meminta nomor kartu kredit dan nama ibu kandung Misbach. Tanpa curiga, Misbach memberitahukan nomor kartu kredit dan nama ibu kandungnya ke penelepon.
Setelah mendapat nomor kartu kredit dan nama ibu kandung, penelepon mengirim pesan singkat (SMS) ke Misbach. Pesan singkat tersebut berisi angka. Penelepon meminta Misbach menyebutkan angka yang dikirim lewat pesan singkat itu sebanyak empat kali.
Sukses menjalankan aksinya, penelpon gelap itu lantas menutup teleponnya. Karena curiga, malam harinya, Misbach mencoba mengecek uang tabungannya di ATM.
Ia pun dibuat kaget saat melihat saldo tabungannya hanya tersisa Rp 95.000. Padahal, sebelumnya, uang tabungan Misbach masih Rp 21.095.000. Merasa menjadi korban penipuan, Misbach lantas melaporkan kasus tersebut ke petugas Polres Blitar Kota.
Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Sony Suhartanto mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Ia mengimbau masyarakat agar hati-hati ketika mendapat telepon dari orang tak dikenal.
Apalagi penelepon menanyakan hal-hal yang sifatnya rahasia. Menurutnya, modus penipuan dengan cara membobol rekening bank sudah sering terjadi. Biasanya, pelaku berpura-pura menginformasikan ke korban telah mendapatkan undian kupon berhadiah uang.
Lalu pelaku meminta korban mengirim nomor rekening untuk transfer uang. “Intinya jangan mudah percaya dan memberikan nomor rekening ke orang tak dikenal,” ungkapnya.