Tangkal Radikalisme dan Anti Pancasila, Dinas Pendidikan dan Polres Nganjuk Jalin Kerjasama
NGANJUK, FaktualNews.co – Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Jawa Timur menjalin kerjasama dengan Polres Nganjuk dalam mencegah dan menangkal penyebaran faham radikal dan anti Pancasila.
Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak, di Mapolres Nganjuk, Rabu (26/7/2017).
Hadir dalam penandatanganan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Nganjuk, Ibnu Hajar serta Kapolres Nganjuk, AKBP Joko Sadono. Keduanya, mewakili institusi masing-masing dalam penandatanganan MoU.
Dalam penandatangani MoU tersebut, Disdik dan Polres Nganjuk sekaligus mengadakan sosialisasi tentang paham radikalisme agar tidak masuk ke lingkungan sekolah dan menjadikan anak didik sebagai objek dari kegiatan radikal sehingga menyebabkan suasana tidak kondusif di Kabupaten Nganjuk.
Kepala Disdik, Ibnu Hajjar, saat ditemui seusai membuka sosialisasi mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang radikalisme dilingkungan sekolah agar bisa di antisipasi secara dini.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk antisipasi agar paham radikalisme tidak masuk sekolah, kita lakukan pencegahan dini sebelum paham ini masuk dan menjangkit ke generasi penerus bangsa kita,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, tambah Ibnu, diharapkan bisa membawa dampak yang positif bagi perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Nganjuk. Nantinya, diharapkan tidak ada siswa atau guru yang terlibat kegiatan radikalisme dan anti Pancasila.
Sementara itu, Kapolres Nganjuk, AKBP Joko Sadono menjelaskan, jajaran Polres Nganjuk bersama Dinas Pendidikan Nganjuk menggelar sosialisasi terkait penanggulangan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi di aula Mapolres Nganjuk, yang tertuang dalam MoU tersebut.
“Program ini akan terus berlanjut ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk dalam seminggu ini hingga berikutnya, akan kita berikan pemahaman langsung kepada seluruh siswa agar lebih paham tentang radikalisme ini,” bebernya.