Adipura Untuk Kota Kecil Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Penghargaan nasional di bidang lingkungan hidup tahun ini dipastikan kembali menjadi milik Kota Lamongan, Jawa Timur, untuk kategori kota kecil. Sebagaimana tahun lalu, untuk Adipura Kencana hanya diberikan kepada kota dengan kategori metropolitan, besar dan sedang.
Kepastian itu sebagaimana disampaikan Kabag Humas dan Protokol Agus Hendrawan, Jumat (28/7/2017). Penyampaian apresiasi tertinggi di bidang lingkungan hidup itu menurut Agus akan diberikan oleh Presiden pada saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup, Rabu 2 Agustus mendatang.
“Bapak Bupati (Fadeli) sudah menerima undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menghadiri malam anugerah lingkungan hidup di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, “ ujar Agus.
“Insya Allah, mewakili seluruh stakeholder lingkungan hidup di Lamongan, beliau Pak Fadeli akan hadir langsung di Jakarta untuk menerima Piala Adipura dari Bapak Presiden RI Joko Widodo,” katanya menambahkan.
Meski Lamongan sudah rutin menerima Piala Adipura, kota kecil ini tidak pernah berhenti berinovasi di bidang lingkungan hidup. Tahun ini, Lamongan Green and Clean (LGC) yang menjadi program unggulan dimaknai ulang dengan menambahkan tanda plus di belakangnya.
Karena selain tetap menjaga lingkungan hijau, indah dan teduh, LGC kali ini juga dibarengi dengan tanaman hortikultura. Seperti cabai, tomat dan terong. Dengan harapan masyarakat bisa secara swadaya memenuhi kebutuhan sayuran.
Untuk mengurangi permasalahan timbulan smapah yang mencapai 2.147 meterkubik perharinya, atau setara 536,9 ton perhari, dilakukan melalui kegiatan 3R (reduce, reuse dan recycle). Kegiatan ini mampu mengurangi timbulan sampah hingga 16,72 persen.
Cara lain, dengan meningkatkan fungsi Bank Sampah yang tercatat sudah ada 1.158 unit. Sementara pengelolaan sampah di TPA mampu mengurangi timbulan hingga 83, 28 persen.
Sementara untuk mengurangi limbah pertanian dan peternakan, Fadeli menginisiasi Program Tersapu Jagat (ternak sapi, usaha jagung meningkat). Sebuah siklus pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan secara tuntas.
Dengan siklus ini, potensi limbah pertanian yang mencapai 1.261.439 ton pertahun, dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sedangkan potensi limbah peternakan yang bisa mencapai 218.807, 212 ton pertahun dimanfaatkan sebagai pupuk organik.