Ekonomi

Kelangkaan Garam, Satgas Pangan Polrestabes Surabaya Sidak Produsen

SURABAYA, FaktualNews.co – Kelangkaan dan mahalnya garam beberapa minggu ini ditanggapi serius oleh Satgas Pangan Satreskrim Polrestabes Surabaya dengan melakukan sidak langsung ke PT. Kusuma Tirta Jl. Manukan Wetan No. 42 Surabaya selaku produsen garam.

Ditempat tersebut tim Satgas Pangan mendapati produksi garam yang memang menurun, jika hari biasa memproduksi 30 hingga 50 ton saat ini kondisinya berkurang menjadi 10 ton.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard M Sinambela yang memimpin sidak itu mengatakan, kegiatan dari Satgas pangan Polrestabes Surabaya pada hari ini melakukan kegiatan monitoring dengan cara sidak langsung ke salah satu PT. Produksi garam yang ada di wilayah Surabaya.

Sidak ini guna memastikan bahwa stok garam di Surabaya memang terdistribusi kepada masyarakat secara menyeluruh, permasalahan garam yang agak berkurang pasokannya di masyarakat dan saat di cek ternyata memang kondisi di lapangan seperti.

“Garam tersebut juga masih kurang dari PT garam karena berbagai macam kendala terutama dari keadaan cuaca sehingga perusahaan garam yang ada di Surabaya produksinya menurun,” sebut Leonard kepada, FaktualNews.co Sabtu (29/7/2017).

Leonard juga memastikan bahwa dengan adanya sidak dari Satgas pangan saat ini dipastikan bahwa tidak ada praktek penimbunan terhadap pangan berupa garam ini dan juga memastikan bahwa distribusinya sampai dan tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Petugas memastikan bahwa kegiatan distribusi dari garam ini tetap dijalankan oleh para pelaku usaha di PT. garam. “Dan memang saat ini hanya mampu produksi sebanyak 10 ton, jika sebelumnya 30 hingga 50 ton garam,” tambah Leonard.

Di PT. Kusuma Tirta Jl. Manukan Wetan No. 42 Surabaya sendiri memproduksi Garam halus merk Lumbung Garem Harga 5 kg dijual Rp.18.000, garam kotak merk Naga 3 Kg dijual Rp. 15.955, garam halus merk Lodan 12 kg dijual Rp. 54.000, garam halus merk Cerdik 5 kg dijual harga Rp. 17.500, dan wilayah pemasarannya selain pulau Jawa juga dijuak ke Kalimantan.