Peristiwa

Bohongi Orang Tua, Alasan Gadis 18 Tahun Asal Bojonegoro Agar Bisa Dugem

SURABAYA, FaktualNews.co – Saat anggota gabungan dari Satreskoba Polrestabes Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya melakukan razia multi sasaran dengan melakukan tes urine disejumlah diskotik banyak pengunjung yang diantaranya masih anak-anak kocar-kacir ketakutan.

Salah satunya adalah gadis asal Desa Balen, Bojonegoro, Jawa Timur sebut saja Melli, perempuan yang masih berusia 18 tahun ini juga ikut terkejut ketika petugas meminta data diri berupa KTP dan memintanya untuk melakukan tes urine.

Saat ditemui di depan diskotik didaerah ruko Kedungdoro, tempat kongkow yang dikunjunginya dirazia oleh petugas. “Alhamdulillah mas, tadi hasilnya negatif soalnya emang saya tidak pernah pakai,” jelas Melli singkat, kepada FaktualNews.co, Minggu (30/7/2017).

Melli juga mengatakan, saat ditanya apakah dia mempunyai KTP, dirinya mengatakan jika dalam pengurusan namun sudah ada keterangan dari instansi terkait.

Melli sendiri baru saja menginjakan kaki di Kota Metropolis Surabaya usai lulus sekolah SMU di Bojonegoro.

Sedangkan di Surabaya, dirinya tinggal di Jl. Kranggan Gg. 5 Surabaya bersama ayah juga kakaknya. Anak kedua dari tiga saudara ini mengaku baru dua kali dugem, itupun diajak oleh teman-temannya. Dan saat akan pergi dugem dia pamit kepada ayahnya akan bermain dan menginap dirumah teman wanitanya.

Itu dilakukannya semata-mata menutupi agar tingkah lakunya mengunjungi hiburan malam tidak diketahui oleh orang tuanya. “Saat pulang pagi, jika ayah marah ya saya diam saja,” kilahnya.

Dirinya sendiri berada di Surabaya untuk mencari pekerjaan namun hingga saat ini belum mendapatkannya. Untuk dugem itu, bagi Melli hanya untuk mengisi waktu luang disaat dirinya sedang suntuk. Namun apapun alasannya dirinya sudah bersalah yakni berbohong kepada orang tuanya demi mencari kesenangan.