Dari Bandung, Pria Ini Pilih Jualan Bendera di Jombang, Alasannya Bikin Bangga
JOMBANG, FaktualNews.co – Sekira sejak sepekan yang lalu, sejumlah jalan di Jombang, Jawa Timur dipenuhi bendera merah putih. Tampak puluhan penjual bendera mulai memajang barang dagangannya di tepi jalan untuk mematik minat para pengguna jalan.
Maklum, tak lama lagi, negeri ini akan memperingati hari kemerdekaan. 17 Agustus 2017 mendatang, Indonesia tepat berusia ke 72 tahun. Pada hari itu, mayoritas masyarakat di Kota Santri ini memasang bendera merah putih di depan rumahnya juga di sekeliling rumahnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan mereka untuk para pejuang kemerdekaan.
Salah seorang penjual bendera di kawasan Tebuireng, Yana Geri asal Kota Bandung, Jawa Barat mengatakan, kebiasaan masyarakat di Kota Santri itulah yang menjadi salah satu alasan dia berjualan jauh-jauh ke Jombang.
“Bahkan saya dengar, setiap pemerintah desa di Jombang mewajibkan warganya untuk memasang bendera di halaman rumahnya,” katanya kepada FaktualNews.co, Selasa petang (1/8/2017).
Ia kemudian memceritakan perbedaan kebiasaan yang sangat mencolok antar masyarakat di Jombang dengan di lingkungan rumahnya. Pemerintah desa di kediamannya, tidak begitu memperhatikan terkait budaya memasang bendera di masing-masing rumahnya saat peringatan kemerdekaan.
“Kalau di sini, sejak tanggal 1 Agustus sudah banyak yang masang. Di rumah masih sepi, pemerintah desanya tidak ngurus soal ini (masang bendera), masang, iya, tidak masang juga tidak masalah,” bebernya.
Tak ayal, sejumlah bendera yang dibawanya ‘laris manis’. Setiap hari sejak ia berjualan di kawasan Tebuireng itu, sejumlah pemebeli silih berganti datang. Tak tanggung-tanggung, setiap hari ada puluhan lembar bendera yang berhasil di jualnya. “Lumayan mas, bisa sampai 40 bendera yang terjual,” imbuhnya.
Disamping karena budaya masyarakat Jombang yang memanggil dirinya berjualan, menurutnya, budaya itu juga didorong oleh peran sejumlah tokoh bangsa yang kebanyakan berasal dari Kota Santri ini.
“Saya kenal banyak dengan tokoh-tokoh bangsa di Jombang ini. Itu juga yang membuat saya berjualan di sini, kebiasaan memasang bendera di masing-masing rumahnya juga tak lepas dengan peran mereka,” terangnya.
Benar saja, dirinya mengaku sudah 8 tahun berturut-turut setiap menjelang 17 Agustus, datang ke Jombang hanya untuk jualan bendera. “Wah saya sudah 8 kali ini ke Jombang mas, namun awalnya tidak di sini, tapi di cukir, karena sering terkena semburan dari pabrik gula, sehingga pindah agak ke utara,” pungkasnya.