Nyaru Kasat Reskrim di Facebook, Penipu Kuras Harta Janda Kaya Raya Asal Semarang
KEDIRI, FaktualNews.co – Penipuan dengan modus menggunakan akun palsu pada media sosial (Medsos) Facebook, kembali terjadi. Bahkan korbannya kali ini merupakan seorang anggota perwira polisi.
Adalah Kasat Reskrim Polres Kediri AKP M. Aldy Sulaeman. Akun palsu yang mengaku merupakan perwira polisi di Polres Kediri itu sudah memperdayai seoran janda kaya raya asal Jawa Tengah dengan inisial N.
Akibat penipuan itu, N, warga Semarang itu harus kehilangan uang mencapai Rp 400 juta. Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Sulaeman mengatakan, aksi penipu yang menggunakan akun palsu atas nama dirinya ini terungkap setelah N datang ke Mapolres Kediri. Janda kaya itu, mendadak hendak mengambil kedua anak Sulaeman.
“Beberapa hari lalu ada ibu-ibu datang ke Polres Kediri. Tiba-tiba dia marah-marah dan mau mengambil dua anak-saya. Saya pun kaget,” ungkap Sulaeman kepada awak media, Kamis (3/8/2017).
Keributan itu pun reda setelah Sulaeman mengajak perempuan itu berbicara baik-baik. Kepada Sulaeman, perempuan paruh baya itu mengaku sangat kenal baik dengannya. Ia mengungkapkan, jika perkenalannya itu melalui medsos Facebook. “Padahal saya tidak punya akun Facebook,” imbunya.
Menurut Kasat Reskrim, akun Facebook Aldy Sulaeman itu merupakan akun palsu. Dimana, akun palsu tersebut, selain memakai nama M. Aldy Sulaeman, juga memasang foto dirinya. Tak heran jika N percaya dengan pengguna akun palsu itu. Kepada korban, Aldy palsu mengaku, statusnya sebagai duda dan akan menyerahkan kedua anaknya untuk diasuh korban.
“Selanjutnya, mereka saling berkomunikasi. Selama itu, korban selalu menuruti permintaan pelaku. Korban ini sudah mentransfer uang kepada kepada pengguna akun palsu itu. Jumlahnya mencapai Rp 400 juta,” terangnya.
AKP Sulaeman pun akan segera menyelidiki kasus ini. Terlebih lagi, pemilik akun palsu ini melakukan aksi penipuan dengan atas nama dirinya. Pihaknya tengah melacak pemilik akun palsu tersebut dan sistem transaksi uang dari korban kepada pelaku.
“Mohon doanya, agar segera ditangkap. Beberapa petunjuk sudah kami dapatkan, termasuk identitas asli pelaku. Kami juga menghimbau supaya orang lain yang merasa menjadi korban, supaya segera melapor,” pungkasnya.