JOMBANG, FaktualNews.co – Komisi B DPRD Jombang, Jawa Timur kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) soal pendistribusian bantuan beras pra-sejahtera (Rastra) di gudang Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan di Mojokerto.
Sidak tersebut menyusul maraknya keluhan warga yang mengeluhkan buruknya kualitas Rastra yang selama ini disalurkan Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan. Dalam sidak tersebut, para anggota dewan ini menemukan Rastra tak laik konsumsi yang akan disalurkan ke warga.
Pantauan di lapangan, sidak yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Jombang ini menyasar dua Gudang Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan di wilayah Kabupaten Jombang. Pertama mereka menyasar Gudang Bulog di daerah Desa Tunggurono. Tidak puas di gudang tersebut, para wakil rakyat ini lantas mendatangi Gudang Pengelolahan dan Penyimpanan GBB di Desa Dapur Kejambon.
Di Gudang pengelolahan dan penyimpanan GBB Dapur Kejambon ini, anggota Dewan menemukan beras yang sudah berubah warna menjadi kuning dan berkutu. Sebabnya pola penyimpanan yang sudah cukup lama hingga hampir satu tahun sebelumnya dan hingga saat ini belum juga didistribusikan.
“Penyimpanan beras di gudang ini sudah sejak Bulan September lalu, dan satu bulan lagi penyimpanan ini sudah sampai satu tahun,” kata Ketua Komisi B DPRD Jombang, Rahmad Abidin kepada awak media, Kamis (10/8/2017).
Pola penyimpanan yang terlalu lama ini menurutnya menjadi salah satu penyebab munculnya polemik di tengah-tengah masyarakat di Kota Santri. Karenanya, untuk mengantisipasi munculnya polemik tersebut pemerintahan legislatif ini meminta agar Bulog untuk segera memperbaiki manajemen penyimpanan beras.
“Paling tidak, dalam pendistribusian beras kepada warga tidak melebihi 6 hingga 7 bulan. Karena jika sudah lama, jelas berasnya rusak. Kita minta Bulog untuk menata ulang pola penyimpanannya, pendistribusian beras kepada masyarakat. Kalau lebih dari itu (6 bulan, red) tentu kualitas akan berubah,” jelas Rahmad.
Ia mengungkapkan, ke depan, jika warga masih menemukan beras yang tidak laik konsumsi, untuk segera mengadu dan mengembalikan beras tersebut. Kalau masyarakat tidak berani mengembalikan langsung ke Gudang Bulog, bisa dikumpulkan di Kantor Komisi B DPRD Jombang.
“Iya tidak apa-apa, warga bisa langsung datang ke kantor untuk mengembalikan berasnya melalui dewan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan wilayah Jombang – Mojokerto, Arsyad, mengaku penyimpanan stok beras di Gudang Bulog di Jombang memang beragam, bahkan bisa sampai satu tahun lebih baru disalurkan kepada masyarakat.
“Ini stok beras di sini (Gudang Pengelolahan dan Penyimpanan GBB Dapur Kejambon) sejak dari Bulan September tahun kemarin,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya menyampaikan tidak keberatan jika suatu saat ada aduan warga terkait kualitas bantuan beras pra sejahtera (Rastra) yang diterima warga. Bahkan ia siap mengganti beras yang lebih bagus lagi dari beras yang diterima sebelumnya.
“Selama ini memang belum ada warga yang mengadukan dan mengembalikan langsung, tapi bisa juga melalui perangkat desa dimana ditemukan beras itu berkualitas tidak bagus, dan kami siap menggantinya,” tandasnya.