Kondisi Kritis, Warga Pulo Jombang Dipersulit Pinjam Mobil Siaga Desa
JOMBANG, FaktualNews.co – Keberadaan dan fungsi Mobil Siaga Desa (MSD) di Jombang, Jawa Timur patut dipertanyakan. Fasilitas milik daerah yang seharusnya diperuntukan untuk melayani kebutuhan warga yang sedang sakit malah disalahgunakan.
Terbaru, kasus warga di Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, dipersulit ketika hendak meminjam mobil siaga desa untuk mengantar orang yang sedang kritis dan hendak berobat ke salah satu rumah sakit.
Hal itu seperti yang diungkapkan salah satu warga desa setempat bernama Imron Rusmanto, saat hendak meminjam fasilitas milik daerah untuk mengantar orang tuanya ke rumah sakit, malah terkesan diping pong oleh oknum Kepala Desa (Kades) setempat.
“Saya hendak pinjam mobil siaga desa itu semalam (Jumat 11 Agustus 2017), karena orang tua saya sedang kritis, namun oleh pak lurah malah terkesan dipersulit. Katanya MSD masih ada di Surabaya, tak tunggu katanya lagi masih di Mojokerto,” jelasnya, kepada FaktualNews.co, Sabtu (12/8/2017).
Kondisi ini disayangkan Imron sapaan akrabnya. Mobil siaga desa yang seharusnya memang menjadi fasilitas warga yang sedang sakit, namun disalah fungsikan oleh oknum-oknum nakal.
Kecurigaan kalau MSD dipakai jalan-jalan ini pun muncul saat ia mendatangi langsung ke rumah lurah guna menanyakan dan mengecek langsung keberadaan MSD.
“Saya ke sana (rumah Kades), tapi disuruh nunggu sekitar setengah jam karena sudah perjalanan balik dari Mojokerto, sampai setengah jam tak tanya lagi, mobilnya sudah mau dipakai ke Kediri,” bebernya.
Sementara itu Kepala Desa Pulo Lor, Sugeng saat dikonfirmasi, Sabtu (12/8/2017), membenarkan terkait keberadaan MSD yang sedang dipakai keluar. Dikatakan saat itu MSD juga dipakai berobat warga ke Surabaya, juga ke Mojokerto.
“Mohon maaf mas, bukan berarti mempersulit warga, namun saat itu dibuat berobat ke Surabaya juga ke Mojokerto” ujarnya.
Namun pernyataan ini justru membuat Imron semakin curiga. Sebabnya, saat Imron disuruh menunggu kedatangan MSD dari Mojokerto sesusi dengan waktu yang dijanjikan sebelumnya. Imron harus pulang dengan tangan hampa, mobil itu pun dikabarkan sudah dibawa ke Kediri.
“Sekitar jam 20.00 WIB ibu saya lagi kritis butuh dibawa ke RSI, posisi orangnya sakit ini sudah tidak bisa duduk jadi butuh ambulan desa, pas ke rumah pak lurah katanya mobilnya masih perjalanan pulang dari Mojokerto suruh nunggu setengah jam, pas pukul 20.30 WIB ke sana lagi, bilang mobil mau dipakai ke Kediri,” pungkas Imron.