Warganet Minta Bupati Jombang Tarik Mobil Siaga Desa dan Copot Kades Pulo Lor
JOMBANG, FaktualNews.co – Penyalagunaan mobil siaga desa (MSD) oleh oknum Kepala Desa, membuat warganet geram dan meminta Pemerintah Kebupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur, menarik mobil yang disalahgunakan.
Diketahui, warga Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, dipersulit kepala desanya saat hendak pinjam mobil siaga desa, guna mengantar orang tuanya ke rumah sakit, kepala desa setempat mempersulitnya dengan beragam alasan, pada Jumat (11/8/2017) sekira pukul 20.00 WIB.
Akun Facebook Gita Gibrantara mengaku memiliki kedekatan dengan Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko. Ia menuliskan komentar dengan bentuk ancaman kepada Kades Sugeng agar dicopot sebagai Kepala Desa Pulo Lor.
“Tak omongno bupatine mobile sek dijalok ambk pak nyono.. aq tonggo e pak nyono.. lurah e sek diblacklist,” tulis dia di grup Facebook ‘Info Loker Khusus Jombang dan Sekitarnya’.
Lain halnya dengan akun milik Tejo Jaya Diningrat. Ia menuliskan sesuatu di kolom komentarnya. “Gampang..lurahe ojo dipilih maneh,”.
Akun Tita Anindya juga merespon dengan komentar yang sama di kolom komentar sebelumnya. “S7 gk usa d pilih maneh ape d gae lurah e dwe,” tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan dan fungsi Mobil Siaga Desa (MSD) di Jombang, Jawa Timur patut dipertanyakan. Fasilitas milik daerah yang seharusnya diperuntukan untuk melayani kebutuhan warga yang sedang sakit malah disalahgunakan.
Terbaru, kasus warga di Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, dipersulit ketika hendak meminjam mobil siaga desa untuk mengantar orang yang sedang kritis dan hendak berobat ke salah satu rumah sakit.
Hal itu seperti yang diungkapkan salah satu warga desa setempat bernama Imron Rusmanto, saat hendak meminjam fasilitas milik daerah untuk mengantar orang tuanya ke rumah sakit, malah terkesan diping pong oleh oknum Kepala Desa (Kades) setempat.
“Saya hendak pinjam mobil siaga desa itu semalam (Jumat 11 Agustus 2017), karena orang tua saya sedang kritis, namun oleh pak lurah malah terkesan dipersulit. Katanya MSD masih ada di Surabaya, tak tunggu katanya lagi masih di Mojokerto,” jelasnya, kepada FaktualNews.co, Sabtu (12/8/2017).