FaktualNews.co

Pilbup Jombang 2018 : MoU dengan PDIP dan PAN, Pendamping Nyono Masih Buram

Politik     Dibaca : 1979 kali Penulis:
Pilbup Jombang 2018 : MoU dengan PDIP dan PAN, Pendamping Nyono Masih Buram
Nyono Suharli Wihandoko bersama Ali Fikri (tengah) diapit Ketua DPD Golkar Jombang Tjaturina Wihandoko (Kanan) dan Ketua DPW PAN Jatim Masfuk (Kiri).

JOMBANG, FaktualNews.co – Strategi politik yang dibangun DPD Partai Golkar, Jombang, untuk menghadapi konstalasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang, Jawa Timur, sungguh luar biasa.

Hanya dalam tempo sepuluh hari, partai yang dinahkodai Tjaturina Wihandoko ini mampu menggaet dua partai sekaligus. PDI Perjuangan yang memiliki kursi terbanyak di legislatif, berhasil dipinang Golkar terlebih dahulu pada 4 Agustus 2017 lalu.

Dalam pertemuan itu, kedua partai yakni Golkar dan PDI Perjuangan sepakat untuk melakukan kerjasama politik dalam momentum Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang yang dihelat Juli 2018 mendatang.

Selanjutnya, siang tadi, partai berlambang Pohon Beringin itu, kembali memainkan strateginya merengkuh PAN. Upaya itupun berjalan mulus. Kedua partai tersebut sepakat akan melakukan kerjasama politik dan menggerakkan mesin partai pada Pilbup 2018 nanti.

Kendati demikian, bukan berarti kader terbaik PAN, Ali Fikiri yang nantinya akan digandeng Partai Golkar untuk mendampingi Nyono Suharli Wihandoko yang diusung sebagai Calon Bupati (Cabup).

Golkar masih akan menunggu hasil survei yang dilakukan diinternalnya. Hasil survei itulah yang nantinya akan dijadikan landasan guna menentukan siapa sosok pendamping Nyono dalam pilbup Jombang 2018 mendatang. Dengan demikian, siapa figur yang akan mendampingi Nyono masih menjadi misteri.

“Jadi kalau kaitannya dengan pencalonan tetap melalui proses, proses di dalam pencalonan itu adalah survei,” katanya Nyono Suharli Wihandoko, kepada awak media di Hotel Yusro, Senin (14/8/2017).

Nyono yang juga ketua DPD Partai Golkar Jatim menuturkan, ada dua partai yang telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Golkar (PDI Perjuangan dan PAN). Kedua partai tersebut sudah menawarkan masing-masing kadernya. Namun tentunya pemilihan pasangannya itu, masih menunggu hasil survei.

Dalam proses survei, menurutnya masih ada pertimbangan khusus untuk bisa mencapai tahap memilih salah satu kader dari dua partai ini. Diantaranya adalah ketokohan diranah politik juga di lingkungan masyarakat Jombang khususnya. Disamping itu pengalaman setiap kader juga menjadi pertimbangan yang berpengaruh dalam tahap memilih siapa yang layak.

“Survei nanti dilihat ketokohan-ketokohan, siapa yang paling tinggi surveinya, dari masyarakat, bahkan pengalaman juga menjadi pertimbangan dalam survei nanti,” imbuhnya.

Dalam kacamata Nyono, Ali Fikri adalah salah satu kader politik yang memiliki banyak pengalaman. “Ali Fikri bagus, beliaunya juga telah berpengalaman menjadi wakil bupati, pernah menjadi bupati,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin