FaktualNews.co

Pembeli Luar Kabupaten Membludak

Jelang Idul Adha, Harga Kambing di Sumenep Alami Lonjakan 40 Persen

Ekonomi     Dibaca : 2000 kali Penulis:
Jelang Idul Adha, Harga Kambing di Sumenep Alami Lonjakan 40 Persen
FaktualNews/Supanjie/
Pasar Hewan di Jalan Pahlawan Sumenep

SUMENEP, FaktualNews.co – Mendekati Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban disejumlah pasar hewan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai merangkak naik berkisar 30 sampai 40 persen.

“Sudah sepekan terakhir alami kenaikan,” kata salah satu pembeli Abdus Samad saat ditemui di Pasar Hewan di Jalan Pahlawan Sumenep, Senin (21/8/2017).

Pasar kambing di Jalan Pahlawan beroperasi selama dua kali dalam sepekan, yakni pada hari Senin dan Kamis. Pasar tersebut dikelola Desa.

Pria asal Kabupaten Pamekasan itu mengungkapkan dirinya mengaku terpaksa mencari hewan kurban di daerah Kabupaten Sumenep. Karena permintaan hewan kurban tahun ini mebludak, sementara pengiriman di Pamekasan alami penurunan.

“Permintaan hewan kurban tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Ada calon pembeli yang sudah pesan 250 ekor,” paparnya.

Bahkan, melonjaknya harga diakui oleh Ahmad Jiadi, pedagang kambing asal Kecamatan Lenteng itu mengatakan melonjaknya harga berlangsung sejak sepekan terakhir.

Kenaikan harga mencapai Rp 300 ribu per ekor. Sedangkan untuk kambing jenis etawa mencapai Rp 500 hingga 700 ribu perekor dan jenis kambing kaligesing mencapai Rp700 ribu hingga 1 juta perekor.

“Yang semula harganya hanya Rp 1,3 juta saat ini bisa mencapai Rp 1,7 juta per ekor. Sedangkan untuk kambing jenis etawa mencapai Rp 2,7 juta hingga Rp 3,5 jutaan,” jelasnya.

Menurutnya, melonjaknya harga kambing tahun ini bukan yang pertama kalinya, melainkansetiap mendekati hari raya qurban, sudah bisa dipastikan harga hewan kurban mengalami kenaikan.

“Kedepan harga hewan kurban pasti terus naik hingga H-1 lebaran,” kata Jiadi.

Terpisah Ketua Peguyuban Pedagang Sapi dan Kambing, Sumenep, Samauddin tidak menampik hal itu. Menurutnya, naiknya harga dipicu banyaknya permintaan dari konsumen.

“Semakin banyak permintaan konsumen, maka akan berdampak pada harga. Apalagi ketersediaan barang sangat terbatas, seperti hewan qurban, itu sudah hukum ekonomi,” tuturnya.

Sementara penjualan, kata Samauddin masih ralatif lancar. Sistem penjualan di Sumenep dilakukan oleh pedagang dengan cara bertransaksi dengan konsumen langsung. Baik dengan cara memesan sebelumnya atau dengan cara konsumen datang ke tempat pembelian hewan qurban.

Untuk saat ini di Sumenep belum ada sentral peternak sapi maupun kambing. Sementara waktu, hanya pedagang biasa yang menampung hewan qurban sejak beberapa bulan sebelumnya.

“Untuk penjualan hewan qurban biasanya hingga hari H lebaran Idul Adha. Biasanya pedagang mengantarkan pesanannya setelah selesai salat ied,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul