Dari Jalan Ngagel, Pelaku Jambret Mulai Geser ke Kawasan Tengah Kota Surabaya
SURABAYA, Faktualnews.co – Meski Tim Anti Bandit mengintensifkan patroli yang dibagi per rayon, namun pelaku kejahatan dalam bentuk penjambretan seolah tidak merasa takut. Bahkan, tindakan tegas aparat dengan menembak pelaku kejahatan jalanan (3C), seolah hanya dianggap angin lali.
Para pelaku jambret, berdasarkan peristiwa yang baru terjadi, dalam operasinya justru mulai merambah dan berani beraksi dijalan-jalan protokol. Mereka beroperasi pada jam-jam rawan malam hingga dini hari.
Aksi para jambret jalanan, saat ini tidak hanya merambah daerah Jalan Ngagel yang terkenal Rawan akan aksi jambret. Para jambret kini menggesear aksinya ke tengah Kota.
Hal itu seperti kejadian yang menimpa Dion Prasetya, warga Jalan Kemiri, Sidoarjo. pemuda itu menjadi korban kejahatan jalanan di daerah Jl. Ciliwung Surabaya pada, Selasa, 22 Agustus 2017 sekitar pukul 01.33 WIB lalu.
Dion yang saat itu melaju dengan kendaraannya dari arah Jalan Diponegoro dan akan menuju ke Jalan Ciliwung, dibuntuti dibuntuti oleh orang yang tak dikenalnya. Pelaku yang diperkirakan dua orang tersebut dengan secepat kilat menarik paksa Handphone (HP) yang saat itu dipegang oleh korban.
Merasa menjadi korban penjambretan, Dion akhirnya mencoba mengejar pelaku. Namun naas, begitu dirinya sampai di depan toko siap saji, dia terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala akibat terbentur aspal.
Warga yang saat itu mengetahui kejadian tersebut hanya bisa menolong korban jambret ini dan menghubungi petugas piket PMI Kota Surabaya. Petugas PMI yang tiba di lokasi langsung memberikan pertolongan pertama, karena korban ini mengalami luka yang cukup serius oleh petugas akhirnya di rujuk ke RSI Wonokromo Surabaya dengan menggunakan ambulan untuk mendapatkan perawatan.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Surabaya, Iptu Risty Tanto, saat di konfirmasi tentang aksi jambret yang membuat korbannya terjatuh tersebut mengatakan belum mendapat laporan dari petugas yang berada dilapangan. “Nanti coba saya cek, ada laporan masuk atau tidak,” sebut Risty kepada Faktualnews.co, Jum’at (25/8/2017).
Risty menyayangkan karena korban jambret itu tidak melaporkan kejadian yang menimpanya. “Jika membuat laporan maka petugas bisa mengetahui ciri-ciri pelaku untuk dilakukan penyelidikan untuk dilakukan penangkapan,” tutup Risty.