SUMENEP, FaktualNews.co – Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, Sumenep terpaksa harus membeli air dari sumur bor yang ada di luar Kecamatan setempat.
“Sudah sebulan ini mas, warga desa kesulitan air bersih. Selain droping air dari BPBD Sumenep. Kami juga memasok air dari Kecamatan Bluto,” kata Kepala Desa Tanah Merah, Suro, Jumat (25/8/2017).
Air yang dipasok dari Kecamatan Bluto dengan menggunakan pipa itu, menurutnya diperoleh tidak gratis, per jamnya harus membayar Rp 5 ribu.
“Air tersebut ditampung di penampungan yang ada di rumah saya. Warga yang membutuhkan air tinggal ambil,” tambahnya.
Kondisi ini lanjut Suro, terjadi setiap musim kemarau tiba karena di desa setempat tidak ada sumber mata air.
Warga dan pihak desa sudah berulang kali melakukan pengeboran, namun tidak pernah berhasil menemukan sumber mata air.
“Kita sudah berulang kali bor. Namun tidak pernah berhasil,” ungkap Suro.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2017) membenarkan bahwa di Desa tersebut masuk dalam peta rawan kekeringan. Selain itu Desa Langsar juga menjadi langganan kekeringan.
“Kita sudah sering melalukan droping air, jika warga membutuhkan air bersih lagi kami akan kirim lagi,” jelasnya singkat.