DLH Jombang Kecolongan, Polemik Pembuangan Limbah di Brambang
JOMBANG, FaktualNews.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, nampaknya kecolongan dengan adanya pembuangan limbah di di Dusun Pranggang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, kabupaten setempat.
Bagaimana tidak, beberapa awal bulan lalu, Kota Santri baru saja menerima piala Adipura Kencana dari pemerintah pusat. Padahal, piala tersebut hanya diberikan kepada lima daerah yang mampu mengelola persoalan lingkungan dengan baik.
Hingga akhirnya, pagi tadi Rabu (13/09/2017), petugas dari DLH Kabupaten Jombang, turun kelapangan mengecek pembuangan limbah yang sudah mencemari lingkungan. Setelah, warga berunjuk rasa menolak limbah desanya dijadikan tempat pembuangan limbah, Selasa 12 September 2017 kemarin.
Kabid Dalwas Gakkum DLH Kabupaten Jombang Dwi Ariani, menyebutkan tim sudah berada di lapangan. Selain itu, tim ini juga akan mengecek terkait dampak yang diterima warga.
“Bu Diana, Kasi Pengawasan dan Penegakan Hukum sudah ke lokasi untuk memastikannya. Saya akan menyusul selanjutnya,” jelasnya.
Selanjutnya dari hasil kajian dari lapangan tersebut akan dijadikan dasar untuk melangkah dan mengambil keputusan. Dewi juga mengaku sudah melakukan diskusi internal terkait gejolak di Dusun Pranggang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini.
“Saya posisi di luar kota, jadi yang lihat fisik kesananya diserahkan ke Bu Diana. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi beliau,” beber Dewi.
Sebelumnya, Sebelumnya, puluhan warga Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang lakukan unjuk rasa terkait pembuangan limbah di wilayah mereka, Selasa (12/09/2017) pagi.
Aksi demo ini bertempat di pinggir jalan utama dan di depan limbah pas. Para pendemo yang terdiri dari pri, wanita dan anak-anak ini berbaris membawa tulisan yang berisi penolakan limbah.
Menurut Rowi (60), warga setempat menyebutkan kotoran tersebut masuk keruang tidur, makanan, ruang keluarga dan kamar mandi. Debu yang ditimbulkan dari limbah tersebut membuat pernafasan warga terganggu.
“Sudah lebih dari seminggu ini mas, rumah saya penuh debu. Sehari bisa 2 cm akibat beleduk ini,” jelasnya.