SUMENEP, FaktualNews.co – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk mengentaskan kemiskinan nampaknya belum cukup merata. Pasalnya, masih ada warga miskin yang belum tersentuh bantuan pemerintah.
Pasangan suami istri (pasutri) Jumo (30) dan Alimah (42) warga Dusun Tengah, Desa Taman Sare, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, harus tinggal di gubuk berukuran 4 meter x 4 meter dari bambu.
Mereka menempati gubuk bantuan para tetangganya tersebut bersama sang anak bernama Mohammad Novil (3,8) dan Saniyam (80).
“Rumah ini hasil dari bantuan para tetangga, karena mau bangun sendiri tidak punya biaya,” kata Alimah saat ditemui awak media, Selasa (19/9/2017).
Untuk makan sehari-hari, lanjutnya penghasilan yang diperoleh setiap minggunya sekitar Rp 80 ribu kadang tidak cukup untuk kebutuhan hidup.
Setiap malam Alimah dan anaknya harus tidur di atas lantai yang terbuat dari plesteran, sedangkan Saniyam tidur di atas ranjang bersebelahan dengan tungku atau tempat memasak.
Ia menuturkan keluarganya selama ini tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Kami belum pernah dapat bantuan dari pemerintah,” jelas Alimah.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya, Alimah dan suaminya bekerja serabutan. Jika ada yang meminta bekerja seperti jadi buruh tani, dirinya baru bisa mempunyai uang 30 ribu per hari. “Ya, kalau ada yang meminta kerja di sawah, lumayan bisa buat beli beras,” ujarnya.