JOMBANG, FaktualNews.co – Pasien poli penyakit dalam mengeluhkan pelayanan medis di RSUD Jombang. Sebab, pasien harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan medis.
Salah satu pasien Nursianah (42) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang juga pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) ini mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelayanan medis di rumahsakit tersebut. Ia menilai pelayanan di RSUD Jombang kurang maksimal dan dokter kurang cekatan dalam menangani pasien.
“Saya sesalkan penanganan dokter kepada saya sebab waktu kemarin dokter sudah mengatakan jika hari ini akan segera melakukan tindakan medis dengan mengangkat cairan di perut saya akan tetapi tidak dilaksanakan sedangkan saya saat ini sudah merasa kesakitan,” ujar Nursianah. Kamis, (28/9/2017).
Saat ditanya soal penyakit yang diderita Nursianah pasien yang sudah 12 hari berada di rumahsakit plat merah ini mengatakan bahwa awalnya perutnya tersasa sakit. Kemudian, kondisi perutnya semakin membesar.
Kata dokter yang menanganinya dia terkena menyempitan liver dan terlalu banyak cairan di perutnya sehingga dokter menganjurkan untuk segera dilakukan tindakan medis dengan mengangkat cairan di dalam perutnya.
Nursianah sempat menjalani 2 kali opname, untuk opname yang pertama selama 8 hari dokter sudah pernah mengangkat cairan yg di dalam perutnya. Tapi untuk opname yang kedua di hari yang ke 12 ini dokter belum juga mengangkat cairan di dalam perutnya. Dokter hanya memberikan obat saja.
Kepada FaktualNews.co, Nursianah mengatakan ada cairan berwarna merah sebanyak 600 mili liter yang harus dikeluarkan dari tubuhnya. Nursianah pasien Kamar Dahlia II kelas 3 RSUD ini berharap agar dokter yang menangani penyakitnya tersebut segera bertindak cepat untuk melakukan tindakan medis.
Pada saat FaktualNews.co melakukan wawancara kepada pasien, Kamis (28/9/2017) dokter tidak ada di tempat, yang ada hanya petugas jaga. Sementara itu, Humas RSUD Jombang Anita Kusuma saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya mengaku tidak bisa memberikan banyak komentar. Sebelum ia melakukan kroscek ke lapangan dan melakukan komunikasi dengan dokter yang menangani Nursianah.
“Jadi kita harus melakukan konfirmasi dulu ke lapangan, terkait dengan informasi ini. Saya tidak bisa memberikan statmen. Mungkin ada mis komunikasi karena penunggunya juga berganti-ganti. Yang jelas saya harus konfirmasi kroscek ke lapangan,” terangnya, Jumat (29/9/2017).