Bola

Pasca Terjadi Gesekan, Bonek dan PSHT Sepakat Damai

SURABAYA, FaktualNews.co – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memediasi pertemuan kelompok bonek, julukan suporter Persebaya dengan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Sebelumnya, kedua kelompok ini terlibat gesekan di wilayah perlintasan Tandes Surabaya, Sabtu, 30 September 2017 malam.

Pertemuan antara kedua kelompok tersebut dilaksanakan di Mapolrestabes Surabaya, pada Minggu, 1 Oktober 2017. “Kami pertemukan kedua kelompok agar mempercayakan proses hukum perkara ini kepada Polrestabes Surabaya,” ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Mohammad Iqbal.

Iqbal juga sangat bersyukur karena kedua kelompok telah menyatakan saling memaafkan. “Kami sepakat bahwa kejadian itu adalah musibah yang tidak dikehendaki bersama,” ujar Ketua Cabang PSHT Surabaya Maksum Rusakin.

Maksum memastikan pihaknya akan meredam pergerakan dari segenap anggotanya untuk tidak melakukan tindakan pembalasan dengan alasan apapun. “Kami tekankan kepada segenap anggota untuk menghormati proses hukum yang berlaku dan menyerahkannya ke Polisi,” katanya.

Senada dengan Maksum, Koordinator Bonek Andi Peci berharap peristiwa kekerasan ini menjadi yang terakhir bagi bonek dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat Polrestabes Surabaya.

“Kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya dua sahabat kami dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Semoga, ini menjadi pengalaman bagi kami untuk berbuat lebih baik,” kata Andi Peci.

Andi mengaku saat kejadian durinya berada di tempat kejadian perkara dan sempat mengantar korban ke rumah sakit terdekat sebelum akhirnya meninggal dunia.

Tetapi saat ditanya mengenai kronologisnya, Andi tidak bersedia membeberkan bagaimana awal mula massa bonek melakukan penghadangan yang menyebabkan dua anggota perguruan silat PSHT ini meninggal dunia.