JOMBANG, FaktualNews.co – Pasien poli penyakit dalam mengeluhkan pelayanan medis di RSUD Jombang atas nama Nursiami (42) asal Desa Sidowarek (sebelumnya tertulis Nursianah warga (Wonorejo), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhirnya mendapat penangan medis dari pihak rumahsakit.
Kepada FaktualNews.co, Nursiami menuturkan jika dirinya sudah mendapatkan penanganan medis, berupa pengangkatan cairan yang ada di dalam perutnya. Itu dilakukan dokter rumahsakit pelat merah di Pemkab Jombang, selang beberapa jam mengeluhkan buruknya pelayanan dari pihak rumahsakit.
“Ditangani hari Jumat (29/9/2017). Setelah salat Jumat. Sekarang sudah pulang,” kata Nursiami, kepada FaktualNews.co, saat ditemui dikediamannya, Senin (2/10/2017).
BACA JUGA : Pelayanan RSUD Jombang Disoal, Pasien Pemegang KIS Keluhkan Lambannya Penanganan Dokter
Nursiami merupakan pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sebelumnya, selama 12 hari Nursiami sudah meringkuk di ranjang ruang Dahlia II kelas 3.
“Sekarang tinggal perih. Sudah diangkat semua cairannya. sampai 6 botol aqua. Dikasih obat juga. Hari ini pulang, tadi sekitar jam 3 sore,” imbuhnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, pihak RSUD Jombang melalui Wakil Direktur Adi Praseto enggan memberikan klarifikasi terkait dengan seputar tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien Nursiami ini.
Ia berdalih, jika tidak ada nama pasien di RSUD Jombang dengan identitas Nursianah. Kendati sudah dijelaskan jika terdapat kesalahan penulisan nama pada pemberitaan sebelumnya. Selain itu, pihak rumahsakit menyatakan tidak pernah dikonfirmasi dari pihak FaktualNews.co terkait dengan pemberitaan tersebut.
Sebelumnya, kepada FaktualNews.co, Nursiami mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelayanan medis di rumahsakit tersebut. Ia menilai pelayanan di RSUD Jombang kurang maksimal dan dokter kurang cekatan dalam menangani pasien.
“Saya sesalkan penanganan dokter kepada saya sebab waktu kemarin dokter sudah mengatakan jika hari ini akan segera melakukan tindakan medis dengan mengangkat cairan di perut saya akan tetapi tidak dilaksanakan sedangkan saya saat ini sudah merasa kesakitan,” ujar Nursiami saat ditemui awak media, Kamis, (28/9/2017) malam.
Dari pengakuannya, kata dokter yang menangani Nursiami, ia terkena penyempitan liver dan terlalu banyak cairan di perutnya sehingga dokter menganjurkan untuk segera dilakukan tindakan medis dengan mengangkat cairan di dalam perutnya. Ada cairan berwarna merah sebanyak 600 mililiter yang harus dikeluarkan dari tubuhnya.
Nursianah sempat menjalani 2 kali opname. Untuk opname yang pertama selama 8 hari dokter sudah pernah mengangkat cairan yang di dalam perutnya. Tapi untuk opname yang kedua di hari yang ke 12 ini dokter belum juga mengangkat cairan di dalam perutnya dan hanya memberikan obat.