MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tidak hanya menghanguskan gudang kopra, bahan baku pembuatan minyak goreng milik PT Mandalindo Tata Perkasa yang berada di Jalan Raya Perning, KM 22, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur saja, kebakaran di pabrik minyak goreng tersebut juga membuat petani yang memiliki lahan di sekitar pabrik mulai waswas.
Bagaimana tidak, luberan limbah yang diduga dari pabrik pengolahan minyak goreng tersebut tampak memenuhi area persawahan milik warga yang berada dekat dengan pabrik yang terbakar. Ceceran limbah tersebut terlihat sejak Senin (30/10/2017) pagi.
Pantauan di lokasi menyebutkan, limbah cair berwarna hitam tersebut mulai memenuhi hektaran lahan sawah milik warga. Tidak hanya itu, akibat hadirnya limbah tersebut, sejumlah tanaman mulai dari cabai, padi, serta sayur-sayuran lainnya tampak layu.
“Padi dan cabai saya ini baru saja tanam, ya semenjak pabrik ini terbakar, pagi-pagi saya cek sawah saya kondisinya sudah seperti ini. Tanaman padi dan cabai saya mati,” ungkapnya, Senin (30/10/2017).
Menurutnya, limbah PT Mandalindo Tata Perkasa sebelumnya tidak pernah meluber sampai di lahan pertanian warga. “Ya semenjak terbakar ini, limbahnya kok bisa sampai di sawah warga,” imbuhnya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan Mulyadi, pemilik sawah yang juga tidak jauh dari PT Mandalindo Tata Perkasa. Menurutnya, ada sekitar dua hektar lebih sawah warga yang mengalami gagal panen.
Masih kata Mulyadi, saat ditanya bagaimana kondisi limbah yang meluber di lahan pertanian warga, ia mengatakan bahwa limbah cair berwarna hitam tersebut tampak tercampur oli. “Baunya juga menyengat, seperti bau solar. Dipegang juga panas,” katanya.
Berdasarkan informasi yang berkembang di lokasi, limbah tersebut berasal dari pabrik minyak goreng tersebut. Namun, hingga saat ini, belum diketahui pasti apakah limbah tersebut memang benar berasal dari PT Mandalindo Tata Perkasa.