Pertanian

12 Kecamatan di Tulungagung Diserang Hama Tikus, Petani Terancam Gagal Panen

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Petani di Tulungagung keluhkan serangan hama tikus dan wereng yang sudah berlangsung selama setengah tahun ini. Bagaimana tidak, serangan hama tikus dan wereng ini terjadi di belasan kecamatan di Tulungagung, yang tentunya akan berdampak pada hasil panen para petani.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu mengatakan, banyak lahan persahawan di Tulungagung yang diserang oleh hama tikus dan wereng sejak awal tahun hingga saat ini. Berdasarkan data, setidaknya sudah ada 16,57 hektare sawah yang diserah oleh hama tikus.

“Selain hama tikus, sekitar 0,12 hektare sawah di Tulungagung juga diserah oleh hama wereng,” tuturnya.

Gatot menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait serangan hama tikus dan wereng, dari 19 kecamatan di Tulungagung, 12 kecamatan diantaranya sudah melaporkan serangan hama tikus dan wereng. Diantaranya adalah Kecamatan Boyolangu, Tulunggagung, Kedungwaru, Sumbergempol, Bandung, Pekel, Kauman, Kalidawir, Ngunut, Rejotangan, Gondang, serta Campurdarat.

“Mungkin kasusnya banyak serangan hama tikus dan wereng. Kasus yang dilaporkan kepada kami, merupakan kasus yang parah. Sedangkan biasanya yang tidak melaporkan serangan hama tikus dan wereng tidak cukup parah,” jelasnya.

Menurut Gatot, serangan hama tikus dan wereng ini sering kali terjadi pada tanaman padi. Hal ini biasanya terjadi pada musim penghujang dan musim kemarau basah. Bahkan apabila dilihat, serangan tikus pada lahan persawahan di Tulungagung ini sudah menjadi endemi.

“Hama tikus di Tulungagung ini sudah menjadi endemi. Karena hama tikus ini sulit sekali untuk dikendalikan,” paparnya.

Gatot mengungkapkan, sebenarnya ada beberapa cara untuk meminimalisir serangan hama tikus. Dimana pada awal masa tanam, seharunya petani melakukan tanam serempak. Pasalnya, jika penanaman padi tidak dilakukan secara serempak, hama tikus akan mudah berpindah dari satu area persawahan ke area persawahan lainya.

“Tentu kami juga akan membantu para petani berupa pemberian pestisida, agar setidaknya bisa memperkecil serangan hama. Namun sampai saat ini, kami belum menerima laporan adanya sawah di Tulungagung yang puso akibat serangan hama,” pungkasnya.(Hammam)