Liponsos Over Load, Pemkot Surabaya Kembali Akan Memulangkan PMKS dari Luar Pulau
SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kembali memulangkan 77 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ke daerahnya masing-masing.
Pemulangan PMKS ini lantaran, Liponsos, tempat penampungan bagi gelandangan, pengemis (Gepeng), anak jalanan (Anjal) dan penderita psikotik sudah over kapasitas.
“Kita harus pulangkan, bukan karena masalah makanan atau anggaran, tapi karena jumlahnya banyak sekali,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Wali Kota mengungkapkan, para penyandang masalah kesejahteraan sosial yang saat ini ditampung di Liponsos sekitar 1.400 orang.
Meski Pemkot Surabaya secara regular memulangkan ke daerah asal. Namun,
ternyata jumlahnya yang datang ke Surabaya tak berkurang. Bahkan, PMKS yang menghuni Liponsos lamanya ada yang sampai 3-5 tahun.
“Padahal, saat saya pulangkan di awal 2017, jumlahnya di liponsos 1.300 sekian. Dan sudah berkali- kali kita pulangkan, tapi tetap banyak,” ungkap Risma.
Risma mengaku, PMKS yang menderita psikotik, pemulangannya berdasarkan rekomendasi dari dokter. Di sisi lain, juga pemerintah daerah setempat juga diberi tahu terlebih dahulu.
“Kita selalu komunikasi dengan daerah asalnya, karena dia sudah bisa sebutan rumah dan keluarganya,” katanya
Sejumlah penghuni Liponsos yang dipulangkan berasal dari sejumla daerah, diantaranya, Sidoarjo, Malang, Lamongan, Tuban, Banyuwangi, Banten, Jakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Wali Kota menyebutkan, pasca pemulangan 77 orang, pihaknya akan memulangkan 8 orang dari luar pulau. Ia mengaku, dari beberapa PMKS yang datang dari luar pulau tersebut, ada yang sengaja dibuang oleh keluarganya.
“Dia sengaja dibuang dengan naik pesawat oleh kakaknya. Dia ingat itu,” ungkapnya
Risma mengakui, sejumlah PMKS yang datang ke Surabaya melalui beberapa akses, mulai dari pelabuhan, Bandara udara, stasiun, terminal,dan lainnya. “Bahkan ada yang dari perbatasan Surabaya,” tuturnya
Ia menambahkan, bagi penderita psikotik yang dipuangkan ke daerahnya, pemerintah kota Surabaya membekalinya dengan obat selama sebulan. Menurutya, Jika yang bersangkutan selama sebulan rutin minm obat yang diberikan, ia yakin gangguan psikotik yang diderita akan sembuh.