Birokrasi

Kabupaten Lamongan Launcing e-Posyandu

LAMONGAN, FaktualNews.co – Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53, Kabupaten Lamongan merintis pembuatan big data kesehatan warganya. Itu dimulai dengan dilaunchingya Sistem Informasi Posyandu (SIP) secara online atau e-Posyandu oleh Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Makhdumah Fadeli, Selasa (14/11/2017).

Makhdumah Fadeli berharap, aplikasi tersebut akan sangat berguna untuk meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan di posyandu. “Nantinya e-Posyandu akan dapat membantu meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan posyandu, sehingga dapat membantu dan mempermudah pelayanan kesehatan. E-Posyandu ini bagian dari program besar untuk Lamongan yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” katanya.

Pernyataan serupa disampaikan Bupati Fadeli usai menjadi Inspektur Upacara HKN Ke-53. Menurut dia, e-posyandu merupakan Sistem Informasi Posyandu (SIP) on line yang manfaatnya sangat besar. Dengan sistem itu, data bayi dan kehamilan sang ibu bisa tercatat dengan baik.

“Lamongan kini sudah semakin banyak pelayanannya yang berbasis media daring. Jangan sampai e-Posyandu SIP ini hanya jadi simbol. Harus jalan, seperti e sapi, e planning, e budgeting dan e controlling,” tandas Fadeli.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat, aplikasi ini diharapkan dapat mengungkit peningkatan kesehatan masyarakat Lamongan. “Cetak biru generasi mendatang ditentukan oleh 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari 9 bulan di kandungan dan 2 tahun pertama pada 5 tahun usia balita,” katanya mengawali penjelasannya.

Pada usia tersebut, lanjut Taufik, perawatan balita ada pada posyandu, sehingga posyandu bukan lagi menjadi kewajiban, namun kebutuhan. “Oleh karena itu pemerintah harus menyiapkan posyandu yang baik,” ungkapnya.

Sementara yang menjadi kendala selama ini, di posyandu kurang rapi dalam melakukan pendataan, pelaporan dan pengadministrasian. Dengan aplikasi e-Posyandu ini dapat memudahkan para petugas untuk mengatasi permasalahn tersebut.

Melalui aplikasi e-Posyandu, para petugas posyandu tinggal mengentry data, baik ibu hamil maupun balita yang datang. Data yang dientry mulai dari identitas, berat badan, vitamin dan vaksin apa saja yang bisa diberikan.

Data tersebut berada dalam satu ekosistem dengan Puskesmas, sehingga petugas kesehatan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan juga memiliki data yang sama. “Untuk melakukan pengecekan apakah balita atau ibu hamil tersebut kurang gizi dan lainnya bahkan bisa dilihat melalui gadget masing-masing,” lanjut Taufik Hidayat

Kini Dinas Kesehatan akan melakukan pelatihan besar-besaran bagi kader posyandu. Sehingga aplikasi e-posyandu tersebut bisa segera diakses oleh semua kader posyandu.