MOJOKERTO, FaktualNews.co – Masa peralihan musim seringkali mengakibatkan cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat kali ini terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejak Jum’at, 17 November 2017 siang hingga malam, hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto.
Akibat hujan lebat tersebut, debit air sungai yang ada di Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan. Pantauan di lapangan, pada Jum’at, 17 November 2017 malam luberan air sungai mulai merendam puluhan rumah warga.
Hampir sekitar 70 rumah warga yang berada di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terendam air luberan sungai Gayaman dengan ketinggian air sekitar 50 centimeter.
Didik Soedarsono, Kasi Pelayanan dan Penanggulangan Bencan PMI Kabupaten Mojokerto menjelaskan, ada dua dusun di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto yang terimbas air luberan sungai tersebut.
“Di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, ada dua dusun yang terimbas luberan air sungai. Dua dusun itu, yakni Dusun Tambak Rejo dan Dusun Gayaman. Di Dusun Tambak Rejo ada sekitar 4 RT yang terimbas. Di Dusun Gayaman ada sekitar 8 RT,” jelasnya, Sabtu (18/11/2017) dinihari.
Lanjutnya, berdasarkan pantauan di lapangan dan informasi yang dihimpun, air sungai mulai meluber pada Jum’at sore. Namun, pada Jum’at malam, air sudah berangsur surut.
“Pantauan kami, dari Jum’at siang memang terjadi hujan lebat di kawasan Mojokerto bagian Selatan. Sekitar pukul 17.00 Wib air sungai Gayaman mulai meluber ke jalan kampung. Dan sekitar pukul 19.00 Wib, air sudah mulai masuk ke beberapa rumah warga. Sekitar pukul 22.00 WIB air berangsur surut,” bebernya.
Didik mengimbau, bagi masyarakat yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) agar selalu siap siaga dan melakukan antisipasi apabila sewaktu-waktu air sungai kembali meluber ke pemukiman.
“Kami harap, masyarakat bisa membaca kondisi alam. Saat hujan lebat lebih dari 2 jam, kami harap warga sudah melakukan langkah antisipasi dengan cara mengamankan barang-barang berharga yang ada di rumah di tempat yang lebih tinggi, agar tidak terkena air saat banjir,” imbaunya.
Selain itu, kata Didik, masyarakat juga diminta saling peduli dengan tetangga. “Kita harus tahu kondisi tetangga, saat ada tetangga yang sudah lanjut usia dan tinggal di rumah sendirian, saat sebelum banjir kami harap bisa saling membantu,” tambahnya.
Hal itu, dinilai mampu meminimalkan adanya korban saat banjir terjadi. “Kalau kita sudah melakukan langkah antisipasi, tentunya kita bisa lebih tenang saat menghadapi kondisi sulit seperti itu,” pungkasnya.