GRESIK, FaktualNews.co – Keberangkatan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wabup Gresik Moh Qosim beserta ratusan pejabat Pemkab Gresik ke Negeri Jiran Malaysia, mendapat sorotan sejumlah pihak.
Pasalnya, pelesiran yang ditaksir menelan biaya Rp 650 juta lebih itu berlangsung saat APBD Gresik dalam kondisi kritis.
Meski sejumlah pejabat berdalih menggunakan dana pribadi dalam kunjungan tersebut, namun ada dugaan sejumlah pejabat yang sengaja menggunakan dana taktis. Hal ini terkuak dari penuturan sumber terpercaya di lingkup Pemkab Gresik.
“Kebanyakan Kepala OPD dan pejabat yang ikut lawatan Pak Bupati bukan menggunakan dana pribadi. Melainkan dana taktis (dana tak terduga) di pos OPD masing-masing,” tutur sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Dia lalu menegaskan, dirinya tidak yakin bilamana para pejabat bersedia iuran untuk pergi ke Malaysia. Apalagi kabarnya iuran yang dikeluarkan sebesar Rp 6 juta perorang.
“Uang apalagi yang mereka pakai, dari sisa gaji juga mustahil. Karena kebutuhan rumah tangga pejabat itu banyak. Apalagi kalau sudah ada tanggungan anak sekolah,” tegasnya.
Rupanya pernyataan tersebut langsung dibantah sejumlah pejabat yang ikut rombongan Bupati ke Malaysia. Seperti halnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gresik M. Nadlif. Dengan tegas dia pun membantah kabar tersebut. “Tidak ada. Semua bayar sendiri-sendiri,” ucapnya singkat.
Hal senada juga disampaikan Kepala BPBD Gresik Abu Hassan. “Saya secara pribadi tidak menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD, murni uang yang kami gunakan adalah duwit pribadi umpul-umpul dari gaji,” akunya.
Jika kepala BKD dan BPBD membantah, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Mulyanto tak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi wartawan.