JOMBANG, FaktualNews.co – Warga Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jembatan penghubung antar desa diatas sungai konto di desa setempat.
Masudin, warga Desa Pucangsimo mengungkapkan, langkah itu dilakukan guna mengantisipasi adanya penyimpangan. Pengawasan intensif itu juga dilakukan guna memastikan jadwal pengerjaan tidak mundur dari jadwal yang sudah ditentukan.
“Warga menduga terjadi penyimpangan bahan yang digunakan sehingga tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB) proyek. Sangat mungkin sekali proyek ini akan mundur dari rencana awal apalagi ini musim hujan,” katanya, Kamis (23/11/2017).
Proyek pengerjaan jembatan penghubung antara desa di Kecamatan Perak ini dikerjakan oleh Pelaksana CV Duta Karya Bangsa dan masuk pada proyek Dinas perumahan dan pemukiman Kabupaten Jombang.
Proyek ini bernilai 1.732.000.000 dan dikerjakan selama 110 hari. Sesuai papan proyek yang ditemukan di lapangan, tertulis tanggal kontrak yakni 28 Agustus 2017 dengan Pengawas CV Barusaka consultan.
Saat ini, para pekerja masih fokus pada fondasi jembatan, yaitu tiang pancang yang belum selesai. Dan diduga Jembatan penghubung antar desa ini dibuat tidak sesuai RAB. Ini berasal dari temuan warga terhadap besi tiang pancang yang digunakan.
Menurut Masudin, waktu pelaksanaan proyek pembangunan jembatan juga cukup aneh. Pasalnya, pelaksanaan proyek dimulai saat memasuki musim hujan.
“Sekarang musim hujan, debit air mulai deras dan pengerjaan tidak maksimal. Warga juga banyak yang mempertanyakan kedalaman tiang pancang, karena kurang dalam. Dan, mengapa waktu musim kemarau kemarin tidak dimulai. Kita khawatir nanti berpengaruh pada kualitas jembatan,” tambahnya.
Selain itu, warga juga mengkhawatirkan tebing dari sisi sungai yang curam dan mudah ambrol. Bahkan, beberapa bagian jalan dipinggir sungai kondisinya membahayakan pengguna jalan. Masudin meminta, Pemerintah juga memperhatikan sisi sungai yang akan longsor tersebut.
Warga sekitar, beber Masudin, terus memantau pekerjaan pembuatan proyek ini. Bahkan mereka akan menghentikan proyek bila dikemudian hari kembali ditemukan pelanggaran dari kontraktor.
“Tiang pancangnya mengkhawatirkan kekuatan dan ketahanannya. Karena kiri kanan sungai tanahnya mudah longsor dan memprihatinkan. Sebab jika kondisi ini dilanjutkan akan berpengaruh pada kekuatan jembatan,” ujarnya.
Sementara itu, Bagian Logistik Kontraktor pengerjaan jembatan, Himawan merasa tidak ada yang salah dengan proyek tersebut. Semua sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang direncanakan.
“Sikap kritis warga seharusnya melihat gambar proyek dengan baik sehingga tidak asal menyatakan ada kesalahan,” tandasnya.