FaktualNews.co

Peringati Maulid Nabi, Bupati Mojokerto Jelaskan Karakter Kepemimpinan Nabi Muhammad

Advertorial     Dibaca : 1378 kali Penulis:
Peringati Maulid Nabi, Bupati Mojokerto Jelaskan Karakter Kepemimpinan Nabi Muhammad
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, Jawa Timur, melangsungkan kegiatan maulidan di Pendopo Graha Majatama, Selasa (5/12/2017). Dalam kesempatan kali ini, Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa, menyampaikan karakter kepemimpinan Nabi Muhammad.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok politikus handal, berjiwa jujur, egaliter, penuh toleransi, humanis dan nondiskriminasi. “Kesempurnaan kepemimpinannya mampu menjawab berbagai masalah dan tantangan dalam masyarakat sepanjang jaman,” jelasnya.

Lanjutnya, Nabi Muhammad SAW dalam teologi Islam, adalah sosok pemimpin agung penyempurna akhlaq nabi-nabi sebelumnya. “Dalam sosial politik, sosoknya dikenal jujur, egaliter, penuh toleransi, humanis dan nondiskriminasi. Kepemimpinannya mampu menjawab tantangan zaman,” tambahnya.

Mustofa menjelaskan, esensi Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebagai transformasi diri, terbentuknya keshalehan umat Islam, yakni semangat baru membangun nilai-nilai luhur peradaban Islam menuju masyarakat madani penuh toleransi, pluralisme dan anti kekerasan.

Sementara itu, KH Husein Ilyas (Mbah Yai Khusen Ilyas), pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Misbar, dalam peringatan ini memberikan Tausiyah Hikmah Maulid Nabi yang mengupas seputar sifat mulia yakni istiqomah.

“Istiqomah sendiri dapat diartikan menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan atau konsisten,” ujar KH Husein Ilyas.

Ia menuturkan, sebaik-baiknya perilaku walaupun sedikit, adalah istiqomah di jalan agama yang benar. Istiqomah bisa diterapkan juga dalam hal kebaikan lainnya seperti menolong sesama.

“Agar di kemudian hari tidak sampai ada penyesalan karena tidak total dalam berbuat kebaikan dan timbul kalimat penyesalan ‘kenapa tidak sepenuhnya?’, ‘kenapa tidak seluruhnya?’ dan ‘kenapa tidak semestinya?’ di dalam hati,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Herry Soewito serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i