SURABAYA, FaktualNews.co – Aksi main hakim sendiri hingga membuat seseorang kehilangan nyawanya masih saja terjadi. Seperti yang menimpa Wahyu Fikranda. Ia tewas mengenaskan usai menjadi korban amuk massa.
Wahyu meregang nyawa usai dimassa warga yang menudingnya sebagai begal. Ia dihakimi dan dianiayai warga karena dituduh begal. Padahal ia tidak membegal seperti yang dituduhkan warga.
Kapolsek Tambang, AKP Jambi Lumban Toruan menjelaskan Wahyu dikeroyok sampai akhirnya tewas, Sabtu (16/11/2017) malam. Ketika itu ia dituduh sebagai begal oleh warga.
“Warga sedang ronda dan melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor di dalam semak-semak yang gelap,” kata AKP Jambi, Minggu (17/12/2017).
Masyarakat yang ronda melakukan kegiatan pengamanan lingkungan itu lantas menghampiri Wahyu. Beberapa warga lantas bertanya terkait dengan apa yang diperbuat Wahyu di tempat itu. Wahyu pun mengaku sedang menunggu temannya.
“Nada bicara gugup dan ketakutan,” imbuh Kapolsek.
Warga yang curiga lantas mengalihkan pembicaraan. Hingga akhirnya pria 20 tahun itu dituduh begal yang sering beraksi di daerah tersebut. Dituduh sebagai begal secara otomatis membuat Wahyu berusaha menyelamatkan diri.
Namun ia pun akhirnya terpojok. Warga mengejar dan berhasil menangkap. Teriakan, “begal!” dari warga pun kian kuat. Akhirnya Viki menjadi bulan-bulanan warga dan mengalami luka serius di tubuhnya.
“Korban mengalami luka serius di bagian muka dan kepala,” terangnya.
Bukan hanya itu, sepeda motor yang dikendarai Viki malam itu pun ikut menjadi sasaran amukan warga. Warga lantas membakar sepeda motor tersebut. Selanjutnya jasad Wahyu dievakuasi dari kerumunan warga oleh personel Patroli Jalan Raya dari Kepolisian Daerah Riau.
Kemudian dibawa ke Markas Polsek Tambang. Wahyu sempat dibawa ke Puskesmas Tambang karena luka serius dialaminya. Namun terpaksa dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau. Namun sesampainya di RS Bhayangkara, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.