SAMPANG, FaktualNews.co – Puluhan aktifis yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Sampang, menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pemberberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat, Rabu (20/12/2017).
Aksi ini dilakukan karena adanya dugaan pungli penggunaan DD sebesar 7,5 persen di salah satu desa di Kecamatan Tambelangan, realisasi dana yang digulirkan pemerintah tersebut terindikasi tumpang tindih dengan Pokmas.
“Kinerja DPMD kendor, meski ada dugaan penyimpangan DD, namun hanya dibiarkan saja,” kata koordinator aksi, Anwar.
Menurutnya, dugaan tersebut merupakan temuan pihaknya dilapangan. Ada pekerjaan fisik dari Pokmas 2016 ternyata tumpang tindih dengan DD 2017.
Anwar menduga, persoalan itu masih banyak terjadi di beberapa desa di Kabupaten Sampang. Hal ini tentu dikarenakan kurangnya pengawasan pemerintah daerah dalam penggunaan anggaran.
Untuk itu, dirinya meminta kinerja DPMD harus selektif mengawasi dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sesuai Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa.
Sayangnya, masa aliansi pemuda ini tak bisa menunjukkan lokasi desa yang diduga tumpang tindih serta terindikasi praktik pungli ketika ditanya langsung oleh Kepala DPMD Sampang Malim Amrullah.
Mereka pun bersikukuh akan membukanya saat temuan tersebut diproses di Kejaksaan Tinggi Surabaya.