FaktualNews.co

SDN Kranggan 1 Disegel, Dindik Kota Mojokerto Gelar Rapat Terbatas

Pendidikan     Dibaca : 1602 kali Penulis:
SDN Kranggan 1 Disegel, Dindik Kota Mojokerto Gelar Rapat Terbatas
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Banner penyegelan yang dipasang ahli waris Sareh Sujono di SDN Kranggan 1.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Mojokerto langsung mengambil langkah cepat terkait dengan polemik sengketa lahan hingga berujung penyegelan SDN Kranggan 1 Kota Mojokerto, Selasa (2/1/2018) pagi.

Dindik langsung menggelar rapat bersama dengan sejumlah elemen terkait dengan konflik terkait ganti rugi lahan antara Pemkot Mojokerto dengan ahli waris pemilik lahan yang kini di gunakan sebagai SDN Kranggan 1 di jalan raya Pekayon No 14, Kota Mojokerto

Audiensi tersebut digelar di ruang aula Dindik Kota Mojokerto. Sejumlah wali murid, komite sekolah, dan BPPKA Kota Mojokerto tampak hadir mengikuti jalannya audiensi. Sayangnya, pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup.

“Mohon maaf, rekan-rekan pers sementara bisa menunggu di luar dulu ya. Nanti setelah rapat bisa konfirmasi dengan kami,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Novi Rahardjo, Selasa (2/1/2017).

Pantauan di lapangan menyebutkan, hingga pukul 09.00 WIB, proses audiensi masih berlangsung. Belum diketahui sejauh mana konflik sengketa lahan hingga berujung penyegelan SDN Kranggan 1 itu dan apa langkah yang diambil Dindik guna menyelesaikan persoalan itu.

Sebelumnya, ratusan siswa SDN Kranggan 1, Kota Mojokerto, Jawa Timur, memilih kembali pulang pada hari pertama masuk sekolah pasca libur tahun baru 2017, Selasa (2/1/2017).

Sebab, sekolah tempat mereka menimba ilmu mereka disegel. Hal itu lantaran adanya sengketa antara pemilik lahan sekolah yang terletak di jalan raya Pekayon No 14, Kota Mojokerto tersebut, dengan Pemkot Mojokerto.

Pantauan di lokasi di depan pintu gerbang utama masih terpasang plang atau banner bertuliskan permintaan ahli waris untuk me-nonaktifkan KBM akibat belum terselesaikannya sengketa tukar guling lahan antara pemkot dan ahli waris.

Sejumlah polisi dan TNI sejak pagi tampak melakukan penjagaan di depan gerbang sekolahan, selain itu juga terlihat beberapa wali murid yang mengantarkan anaknya harus pulang kembali.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin