FaktualNews.co

Wanita di Magetan Ini Dihabisi Suami dan Saudaranya Sendiri

Hukum     Dibaca : 1664 kali Penulis:
Wanita di Magetan Ini Dihabisi Suami dan Saudaranya Sendiri
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi

MAGETAN, FaktualNews.co – Polisi akhirnya meringkus menangkap tersangka pembunuh Karmi (40) warga Dusun Gandek, Kelurahan/Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Sabtu (13/1/2018).

Penangkapan pelaku hanya kurang dari 24 jam setelah korban ditemukan tak bernyawa. Karmi ditemukan tewas dengan luka parah diwajah, hingga beberapa giginya rontok, dengan dibungkus tikar diruang keluarga rumah korban.

Yang mengejutkan, dari dua tersangka yang ditangkap petugas, keduanya masih orang dekat korban, yakni Darto (50) suami korban dan Dwi Wahyuni kerabat, yang rumahnya bertetangga dengan korban.

Kapolres Magetan AKBP Muslimin saat dikonfirmasi memang sejak awal sudah mencurigai pelaku diduga orang dekat korban. Hal itu disampaikan saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban.

“Luka yang diderita korban sangat parah dibagian wajah, selain gigi tanggal, wajahnya mlesek (masuk ke dalam). Kita mencurigaan ada kerabat dan orang dekat korban terlibat,” kata Kapolres Muslimin.

Namun setelah kedua tersangka pembunuh Karmi ditangkap, Polisi belum bersedia di konfirmasi. Hingga saat ini petugas masih memilih untuk tidak memberikan keterangan apapun kepada awak media.

Sementara itu, penangkapan keduanya berawal dari analisa aparat yang menjurus pelaku pembunuh ibu satu anak yang kesehariannya sebagai buruh tani merupakan orang dekat. Sebelumnya Dwi Wahyuni mantan TKW Taiwan ini, sejak beberapa hari lalu, seperti stres dan sering mengamuk, mengancam membunuh kerabat dan tetangganya.

“Dwi Wahyuni ini seperti orang depresi sejak sepekan lalu. Dia ngamuk sambil mengancam mau membunuh kerabat dan tetangga yang dekat dengan rumah dia (Dwi Wahyuni). Sampai sampai warga yang dekat mengungsi sementara,” kata Suparno Ketua RT15/RW03 Kelurahan/Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Sabtu (13/1/2018).

Tersangka, setiap mengamuk berteriak selalu meneriakkan “Mataram telah bangkit, Mataram telah bangkit reneo tak pateni”, sambil menenteng pisau dan membawa keris, dengan kedua matanya memerah dan nanar kepada tetangga yang ditemui.

“Karena tidak ingin terjadi hal yang membahayakan warga, kerabat dan tetangga dekat Dwi Wahyuni, diminta mengungsi. Hanya korban yang tidak bersedia mengungsi,” imbuh Suparno yang diminta Polisi bersaksi saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dirumah korban.

Karmi diketahui sudah tetangganya sudah terbujur kaku dengan wajah rusak berat, terbungkus tikar diruang keluarga rumahnya. Kemudian tetangga ini melapor ke Ketua RT, perangkat desa dan Polsek setempat, yang kemudian mengamankan TKP.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin