Nasional

Gempa di Lebak Banten 1.269 Rumah Rusak, Satu Warga Tewas

SURABAYA, FaktualNews.co – Seorang warga Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tektonik berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) dengan koordinat 7,21 LS dan 105, 91 BT atau tepatnya 81 KM arah barat Lebak.

“Kami baru menerima laporan satu warga yang meninggal dunia akibat gempa tektonik itu,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madias di Lebak, Rabu (24/1/2017).

Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Nana(40) warga Kampung Cikaung Desa Sawarna Barat Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Selain itu juga dua warga lainnya mengalami luka-luka dan satu orang tersetrum.

Mereka warga yang luka-luka sedang menjalani pengobatan di Puskesmas setempat. Kemungkinan korban meninggal dan luka-luka masih bertambah karena lokasi pusat gempa cukup jauh dari Rangkasbitung sekitar 150 Km.

“Kami berharap aparat desa dan kecamatan segera melapor jika terjadi korban gempa,” jelasnya.

Menurut Madias, warga yang meninggal dunia berdasarkan informasi korban diduga terserang penyakit jantung setelah melihat rumah roboh akibat gempa. Getaran gempa begitu kuat sehingga banyak rumah warga di Desa Sawarna Barat mengalami kerusakan.

Saat ini, BPBD baru menerima korban meninggal dunia hanya seorang dan tiga luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan seorang tersetrum.

“Kami berharap tidak ada lagi korban meninggal dunia,” katanya.

Madias menyatakan sebanyak 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tektonik berrinten 11 unit dan kekuatan 6,1 SR dengan koordinat 7,21 LS dan 105, 91 BT atau tepatnya 81 KM arah barat Lebak.

“Semua rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 18 kecamatan,” kata Madias.

Selama ini, bencana gempa tektonik cukup kuat sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil rekapitulasi data sementara tercatat 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tektonik itu.

Dari 1,269 rumah terdiri dari rusak berat sebanyak 146 unit dan rusak ringan 1.123 unit. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan tersebar di 17 kecamatan antara lain Wanasalam 63 unit, Bayah 142 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 149 unit, Lebak Gedong 66 unit, Cimarga 5 unit, dan Sajira 1 unit.

Begitu juga di Kecamatan Cirenten 17 unit, Cihara 5 unit, Bojongmanik 15 unit, Cijaku 23 unit, Cigemblong 9 unit, Malingping 549 unit, Cileles 1 unit dan Muncang 10 unit. Kerusakan itu juga puluhan bangunan sekolah SD, SMP dan MA juga tempat ibadah ban BPBD hingga kini mendirikan Posko Darurat untuk menerima laporan korban gempa tektonik.

“Kami akan berupaya keras untuk membantu para korban gempa agar kehidupan mereka tidak menimbulkan penderitaan,” katanya.

Menurut dia, pihaknya terus menyalurkan bantuan bahan pokok berupa beras, mie, air mineral dan kebutuhan lainnya. Penanganan pascabencana diprioritaskan agar para korban bisa kembali hidup normal.

“Kami berharap rumah warga yang rusak bisa dibantu oleh pemerintah agar mereka kembali membangun,” tandasnya.