FaktualNews.co

Tanpa Papan Nama, Gundukan Tanah Proyek Pembangunan Drainase di Sumenep Sisakan Masalah

Peristiwa     Dibaca : 1417 kali Penulis:
Tanpa Papan Nama, Gundukan Tanah Proyek Pembangunan Drainase di Sumenep Sisakan Masalah
FaktualNews.co/Supanjie/
Gundukan tanah pengerjaan drainase di Dusun Lubulu, Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, Sumenep menutup separuh jalan.

SUMENEP, FaktualNews.co – Pekerjaan proyek drainase di Dusun Lubulu, Desa Gunung Kembar, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur dikeluhkan. Pasalnya, material pembangunan drainase tersebut mengganggu akses jalan raya.

Pantauan media ini, galian tanah proyek tersebut ditimbun di pinggir jalan raya, sehingga mengakibatkan jalan semakin sempit. Selain itu membuat jalan raya menjadi licin utamanya saat hujan turun. Sebab, galian tanah dibiarkan kocar kacir dibadan jalan.

Akibat jalan yang licin itu, tidak sedikit pengguna jalan yang terperosok dan jatuh ke luar badan jalan raya. “Mulai kemarin sudah ada dua mobil tergelincir di lokasi itu. Karena, jalannya licin,” ujar Wiyono salah satu tokoh masyarakat setempat, Kamis (25/1/2018).

Mestinya kata Yono, rekanan segera mengangkut sisa galian itu, sehingga tidak mengganggu akses jalan. Apalagi, setiap hari jalan yang menghubungkan ke Desa Jabaan itu sering dilalui kendaraan.

“Selain karena licin, juga bisa merusak jalan yang sudah diaspal. Makanya, kami harap OPD terkait segera mencari solusi alternatif,” ponta Yono.

Bahkan anehnya, di lokasi pekerjaan belum terpasang papan nama proyek. Sehingga masyarakat sulit untuk melakukan pengawasan. “Tidak ada papan nama disana, gak tahu siapa,” ungkapnya.

Kepala Bidang Pembangunan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Cipta Karya, Sutrisno mengaku tidak tahu menahu terkait pekerjaan tersebut. Sebab, di bulan Januari 2018 dinasnya belum merealisasikan pekerjaan apapun.

“Saat ini masih melakukan perencanaan. Masih belum ada pekerjaan untuk tahun ini. Sementara pekerjaan 2017 telah selesai di akhir Desember kemarin,” tegasnya.

Informasi yang berkembang, penanggungjawab atau rekanan pekerjaan itu adalah Imam. Setelah dikonfirmasi Imam membenarkan, namun tidak menyebutkan anggaran dan juga leading sektor sebagai pengguna anggaran.

Namun, yang jelas sebagian material yang dianggap mengganggu jalan sudah dipindah. “Mobil sudah bisa lewat. Sebagian (galian) masih ada karena untul dijadikan campuran,” kata Imam saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul