FaktualNews.co

31 Januari 2018: Fenomena Gerhana Bulan Total, Super Blue Blood Moon

Peristiwa     Dibaca : 1999 kali Penulis:
31 Januari 2018: Fenomena Gerhana Bulan Total, Super Blue Blood Moon
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018. (DW.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Tiga hari lagi tepatnya pada 31 Januari 2018, masyarakat di Indonesia bisa meliat fenomena alam langkah.

Fenomena Super Blue Blood Moon siap menyambangi seluruh daerah di Indonesia, serta sejumlah negara di Asia dan Australia.

Penampakan ini menjadi spesial karena tiga kejadian alam yaitu gerhana bulan, supermoon, dan bluemoon akan terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Selain itu, langkanya Super Blue Blood Moon membuatnya semakin sayang untuk dilewatkan.

Fenomena ini sendiri terakhir terjadi pada 31 Maret 1866, atau sekitar 152 tahun yang lalu.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat penampakan ini menjadi sebuah hal langka?

Seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (28/1/2018), berikut tiga keistimewaanya:

1. Blue Moon

Saat purnama menampakkan dirinya di antara dua tanggal pertama di sebuah bulan, maka besar kemungkinan blue moon akan muncul pada salah satu dua tanggal terakhir di sebuah bulan.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga blue moon justru akan muncul pada awal bulan setelahnya.

Pada 2018, setelah Januari ini, blue moon akan terjadi lagi pada 31 Maret mendatang, dengan purnama pertama berlangsung pada 2 Maret.

Rata-rata, purnama terjadi sekali tiap bulannya, dengan purnama tambahan muncul sekitar 7 kali setiap 19 tahun. Bisa dikatakan, hanya sekitar 3 persen terhadap seluruh fenomena purnama adalah blue moon.

Sebelumnya, blue moon terakhir muncul pada 31 Juli 2015. Sedangkan penampakan ini akan terjadi lagi, setelah 2018, pada 31 Oktober 2020.

2. Supermoon

Fenomena ini terjadi saat purnama mencapai perigee, titik terdekat bulan dengan Bumi, dengan jarak sekitar 356.400 km. Supermoon sendiri cukup sering terjadi, yaitu 3-4 kali dalam satu tahun.

Diperkirakan, 25 persen dari seluruh purnama yang terjadi merupakan fenomena supermoon. Hal ini disebabkan saat purnama mencapai jarak dibawah 359.000 km dari Bumi, maka kejadian ini bisa disebut juga sebagai supermoon.

Menariknya, dua purnama terakhir yang terjadi, yaitu pada 2 Januari 2018 dan 3 Desember 2017, adalah supermoon.

3. Gerhana Bulan Total

Jika dirata-rata, penampakan ini memiliki kesempatan untuk muncul sekali dalam setahun, dengan kemungkinan gerhana bulan terjadi dua kali setiap satu tahun.

Meskipun begitu, gerhana cenderung lebih sering terjadi dalam bentuk parsial maupun penumbral.

Dalam kurun waktu sekitar 5.000 tahun dari 2.000 SM hingga 3.000 M nanti, Bumi akan melihat kurang lebih 3.479 gerhana bulan total.

Bisa dikatakan, kemungkinan terjadinya fenomena ini adalah sekali tiap 18 purnama, atau sekitar 5,6 persen dari keseluruhannya.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kemungkinan untuk tergabungnya fenomena blue moon, supermoon, dan gerhana bulan total dalam satu momen adalah 0,042 persen dari keseluruhan penampakan purnama, atau sekitar 1 dari 2.380 purnama.

Hal tersebut merujuk pada kesimpulan bahwa, secara rata-rata, super blue blood moon hanya akan terjadi setiap 265 tahun. (*)

 

*Berita diatas sebelumnya telah tayang dan dikutip dari laman Detik.com dengan judul: 3-alasan-super-blue-blood-moon-sangat-jarang-terjadi

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul